DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak enam warga negara asing (WNA) asal China baku hantam di sebuah restoran di Kawasan Wisata Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Akibat kejadian itu, para turis asing tersebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Menurut polisi, para turis asing yang terlibat perkelahian ini terbagi dalam dua kelompok. Yakni, kelompok pertama ada empat orang dan kelompok kedua ada dua orang.
Sementara, aksi baku hantam ini terjadi ketika para turis asing itu terganggu dengan nada bicara pihak lainya.
"Motifnya berkelahi karena tidak terima suaranya terlalu tinggi saat berbicara," kata Kapolsek Denpasar Selatan AKP Agus Adi Apriyoga, pada Senin (11/8/2025).
Agus mengatakan, kasus perkelahian ini tidak dilanjutkan ke proses hukum karena kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
Kesepakatan damai itu tercapai usai dimediasi oleh polisi dan konsulat China di Bali.
Perdamain itu diwakili empat orang pelaku, yakni berinisial ZQ (28), NY (28), MY (30) dan DY (33).
"Mereka telah menyadari kesalahannya dan berdamai serta meminta maaf kepada masyarakat Bali atas kegaduhan yang terjadi," kata dia.
Agus mengatakan, aksi perkelahian ini bermula ketika para turis asing baru saja pulang berwisata dari Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada Senin (4/8/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.
Mereka lalu masuk ke restoran dan memesan meja saling bersebelahan.
Setelah mereka memesan makanan, salah satu karyawan restoran melihat kedua kelompok turis asing ini tiba-tiba cekcok dan berujung pada saling baku hantam.
Akibat kejadian itu, para turis tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Internasional Sanur untuk mendapatkan perawatan. Mereka mengalami luka memar pada wajah dan tangan.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/08/11/202829178/6-wn-china-baku-hantam-di-bali-dipicu-nada-bicara-yang-terlalu-tinggi