Namun korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Tubuh korban ditemukan terapung di sebelah barat dari lokasi kejadian.
Operasi SAR telah dilakukan sejak hari Senin (18/8/2025).
Namun selama dua hari pencarian, belum menemukan hasil.
Tim SAR gabungan bergerak melakukan pencarian dengan mengerahkan jetski dan rubber boat.
Sebanyak 8 personel berangkat menuju Pantai Berawa pukul 06.00 Wita.
SRU ditempatkan di dua lokasi, yakni Pantai Berawa dan Pantai Kelanjutan untuk penurunan Alut.
Penyisiran darat dilakukan ke arah barat dan timur di sepanjang bibir pantai.
"Tim rubber boat Balawista langsung menuju posisi ditemukannya korban dan mengevakuasi ke daratan," kata I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Korban dievakuasi menuju RSUP. Prof. Ngoerah di Kota Denpasar menggunakan ambulance Balawista Badung.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban asal Kalimbu Ngape, Sumba Barat Daya, NTT tersebut tenggelam saat mandi bersama dua temannya.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/8/2025), pukul 16.30 WITA. Diduga korban terseret arus dan tak kuat berenang kembali ke bibir pantai.
"Kami kesulitan dengan pencahayaan terbatas hingga jarak pandang ke arah laut pun terbatas," jelas I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi itu dari Polairud Polres Badung, pada pukul 18.40 WITA.
Empat personel diberangkatkan menuju Pantai Berawa dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar-Jimbaran.
Pencarian dilakukan di sepanjang bibir pantai dengan kondisi gelap.
Hingga pukul 21.00 WITA saat itu, upaya pencarian belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/08/20/102237878/jenazah-wisatawan-asal-ntt-ditemukan-terapung-di-pantai-berawa-bali