Salin Artikel

30 Titik Bencana Terjadi di Karangasem Bali, Didominasi Longsor

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, sedikitnya terdapat lebih dari 30 titik kejadian bencana yang tersebar di tujuh kecamatan.

Bencana alam tercatat terjadi di Kecamatan Bebandem, Rendang, Sidemen, Abang, Selat, Manggis, dan Karangasem.

Peristiwa tersebut didominasi oleh tanah longsor, pohon tumbang, hingga mengakibatkan jebolnya tembok senderan rumah warga.

"Dampak paling banyak adalah tanah longsor yang menutup akses jalan kabupaten dan provinsi, beberapa rumah warga tertimbun material, serta sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan," kata dia, Rabu di Karangasem.

Di Kecamatan Bebandem, longsor dan pohon tumbang menutup akses jalan kabupaten dan provinsi di Desa Sibetan.

Beberapa senderan rumah warga juga jebol dan menyebabkan material menimbun jalan.

Sementara itu, di Kecamatan Rendang, longsor dan hujan deras merusak penyengker SDN 8 Pempatan.

Dua rumah warga juga terdampak akibat senderan jebol, menimpa masing-masing 1 KK dengan total 8 jiwa.

Sejumlah ruas jalan di Desa Besakih hingga Pempatan juga tertutup material longsor.

Arimbawa menyebutkan, di Kecamatan Sidemen, longsor dan banjir melanda di lebih dari sepuluh titik.

"Tiga rumah warga dan sembilan jiwa terdampak longsor di Desa Sidemen. Satu jembatan di Desa Tri Eka Buana juga putus, serta tembok SMPN 1 Sidemen jebol dan menimpa rumah warga," ujarnya.

Selain itu, arus sungai yang meluap merusak kamar mandi warga, sedangkan longsor di beberapa titik menutup akses jalan antarbanjar.

Di Kecamatan Selat, tanah longsor menimpa rumah milik warga di Desa Muncan dan Duda, dengan total 3 KK dan 6 jiwa terdampak.

Dua titik longsor di Desa Peringsari dan Batugede juga menutup badan jalan kabupaten.

Sementara itu, di Kecamatan Manggis, banjir menggenangi sejumlah rumah warga di Desa Antiga dan Antiga Kelod.

Selain itu, penyengker rumah di Padangbai roboh, senderan ruas jalan kabupaten di Desa Siig jebol, dan jalan kabupaten di Desa Antiga Kelod rusak sepanjang 50 meter.

BPBD Karangasem bersama tim gabungan telah turun melakukan penanganan darurat di seluruh lokasi terdampak.

Pembersihan material longsor dilakukan bersama TNI, Polri, pecalang, hingga relawan warga.

"Fokus utama saat ini membuka akses jalan dan memastikan warga terdampak tertangani dengan baik. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi hujan deras masih tinggi," tutur Arimbawa.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/10/131129978/30-titik-bencana-terjadi-di-karangasem-bali-didominasi-longsor

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com