Salin Artikel

Korban Meninggal Akibat Banjir di Bali Akan Diberi Santunan Rp 15 Juta

Koster menyampaikan informasi itu kepada awak media saat meninjau dampak banjir di Pasar Kumbasari, Jalan Sulawesi, Jalan Gajah Mada, dan Hasanuddin, Denpasar, pada Rabu (10/9/2025).

"Bagi yang korban meninggal dunia ada juga kami siapkan santunannya Rp 15 juta," kata Koster.

Banjir bandang yang disebabkan meluapnya Tukad Badung menyebabkan bagian belakang sejumlah bangunan toko di Jalan Sulawesi amblas.

Pantauan Kompas.com, pada toko tersebut telah dipasangi police line. Barang-barang yang ada dalam toko tersebut pun tampak berserakan.

Air hujan masuk ke dalam toko yang menyebabkan kerusakan barang dagangan yang didominasi jenis tekstil. Hingga siang hari, para pegawai toko berupaya terus membersihkan seisi toko dan menyelamatkan barang-barang yang basah dan rusak.

Akibat naiknya volume air Tukad Badung, banjir juga menyapu bagian basement dan pelataran Pasar Kumbasari sehingga menghanyutkan barang-barang para pedagang.

Koster berharap kawasan yang menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar di Kota Denpasar ini bisa segera pulih.

Koster mengatakan juga berkoordinasi dengan TNI agar mengerahkan pasukan pada titik-titik banjir.

“Baik itu bangunan yang harus direnovasi, barang dagangan yang rusak dan hanyut. Itu harus didata dan dikalkulasi agar mudah memberi bantuan. Kita akan cairkan Dana BTT, sharing Pemprov dengan Kota Denpasar,” ujarnya.

“Dari laporan yang kami peroleh, di Kota Denpasar ada 43 titik banjir, terparah di kawasan Pasar Kumbasari dan Jalan Pura Demak. Selain itu ada juga di Badung,” tambah Koster.

Dia juga menegaskan sejauh ini objek vital dan strategis seperti bandara, tidak mengalami gangguan. Prioritas saat ini adalah pencarian korban dan pembersihan sampah agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

Sebelumnya diberitakan bahwa dua warga di Kabupaten Jembrana, meninggal dunia pada Selasa (9/9/2025) malam akibat banjir besar yang melanda Bali. Bencana terjadi setelah adanya hujan lebat mulai pukul 00.15 WITA, Rabu (10/8/2025).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa wilayah di Bali terdampak atas banjir besar tersebut.

Di antaranya Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar.

Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9/2025), pukul 12.30 WITA, disebutkan dua warga meninggal dunia dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/10/161131178/korban-meninggal-akibat-banjir-di-bali-akan-diberi-santunan-rp-15-juta

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com