Salin Artikel

Bayinya Berusia 5 Hari Disapa Gibran, Ibu Oki: Senang Dapat Bantuan dan Perhatian dari Wapres

Sebenarnya tak terlintas harapan dibenak untuk mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungannya ke posko pengungsian tersebut, Jumat (12/9/2025).

Wapres Gibran yang terus berjalan dan menyapa warga untuk berbincang menampung keluhan.

Oki mulanya hanya diam sambil menatap bayinya di dalam gendongan, namun mata Gibran tertuju pada sang ibu dan bayi.

Gibran lantas bertanya dan sang ibu, Oki menjawab bayi tersebut baru berusia 5 hari, yang artinya tidak lama dari ia lahir musibah banjir itu terjadi.

Namun bersyukur nyawa mereka selamat meski barang-barang harta benda tak banyak bisa diselamatkan untuk fokus menyelamatkan sang bayi.

Gibran langsung meminta kepada para pejabat di lokasi yaitu ada Wakil Gubernur Bali, pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali hingga Wakil Wali Kota Denpasar.

Gibran meminta agar bayi, anak-anak, ibu menyusui, lansia, penyandang disabilitas untuk diprioritaskan kebutuhannya di pengungsian.

Menanggapi perhatian dari Gibran tersebut, Oki mengaku sangat bersyukur, ia dan bayinya yang baru berusia 5 hari disapa langsung oleh orang nomor dua di republik ini.

Oki juga memperoleh bantuan berupa seperangkat perlengkapan bayi di dalam sebuah tas berwarna biru, ia senang karena bayinya paling tidak bisa tetap mendapatkan perawatan meski di pengungsian.

"Bersyukur, senang dapat bantuan, perhatian dari Wapres, ini dapat perlengkapan bayi," ungkap Oki.

Oki pun menuturkan kejadian saat banjir melanda di kediamannya di Gang Mawar, bahwa mulanya air mulai masuk selututnya.

Namun dengan cepat, debit air meningkat hingga setinggi dadanya.

Yang ia prioritaskan terutama adalah keselamatan buah hati dan perlengkapan untuk bayinya yang baru dilahirkan.

"Mulanya air sudah naik, air selutut, habis itu saya bereskan baju bayi dulu, lalu tidak lama sudah sedada. Saya di Bali 1 tahun ini, saya tidak bekerja, kalau suami di proyek," tuturnya.

Kemudian terkait atensi dari Wapres termasuk kemudahan kepengurusan dokumen-dokumen yang hanyut, Oki merasa senang karena ini menjadi jaminan baginya memperoleh kembali dokumen penting.

"Semua rusak hanyut, cuma tas sama baju bayi yang kami selamatkan. Ya itu bagus (mengurus dokumen) biar mudah mengurusnya," pungkas Oki.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kisah Pengungsi, Bayinya Baru Usia 5 Hari Dapat Perhatian Dari Wapres Gibran, Oki Bersyukur.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/12/155238478/bayinya-berusia-5-hari-disapa-gibran-ibu-oki-senang-dapat-bantuan-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com