Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyempatkan diri untuk mendengar keluh kesah para pengungsi yang terdampak banjir setinggi 2-3 meter tersebut.
I Made Mahendra, salah satu pengungsi mengaku batuan logistik berupa makanan dan minuman kepada mereka terlur mengalir pasca banjir, Rabu (10/9/2025).
Hanya saja, namun bantuan sembako tersebut belum bisa dimanfaatkan tidak ada perabot untuk memasak.
"Ada bahan tapi alat kita tidak ada (untuk masak). Mungkin penanganan ke depan yang sudah dibicarakan tadi, bisa ditangani," kata dia di lokasi pengungsian, Jumat.
Saat ini, para pengungsi tidak banyak pilihan selain mengharapkan bantuan dari pemerintah dan warga. Apalagi, barang-barang di rumah mereka sudah sapu bersih oleh banjir.
"Kita berterimakasih kepada pak Mensos dengan semua bantuan yang ada. Tetapi saya berpikir juga setelah ini apa yang akan bisa dilakukan (barang-barang mereka tidak ada yang selamat)," kata dia.
Merespon keluhan itu, Gus Ipul mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi terkait persoalan tersebut.
Ia memastikan bahwa pemerintah akan berupaya secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
"Nanti kita carian solusi. Ini kan masih tanggap darurat yah. Jadi memerlukan waktu untuk memenuhi. Ini kan masih disediakan makan, mereka pingin masak perlu kompor dan lainnya. Yah insaallah segera dipenuhi,"kata dia.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/12/172300178/keluhan-pengungsi-banjir-bali-ke-mensos-bantuan-sembako-banyak-tapi-tak-ada