Salin Artikel

Mensos Serahkan Bantuan Rp 2 Miliar untuk Pengungsi Banjir Bali

Dana bantuan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra di Posko Pengungsian, Balai Banjar Dadakan, Kota Denpasar.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, dana yang disalurkan tersebut dalam bentuk bantuan logistik dan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia sebesar Rp 15 juta dan korban luka-luka Rp 5 juta.

"Tidak semua untuk ahli waris Rp 2 miliar itu. Ahli waris sudah jelas kan ya Rp 15 juta untuk yang meninggal dunia, dan Rp 5 juta untuk yang luka-luka," kata dia di lokasi, Jumat.

"Jadi Rp 2 miliar lebih tadi itu yang kita serahkan kepada Beliau (Sekda Bali) itu meliputi santunan untuk ahli waris bagi yang meninggal dunia dan juga dukungan untuk yang luka-luka, ada dua orang. Sisanya dalam bentuk logistik, bukan dalam bentuk uang 2 miliar gitu," ujarnya.

Ia mengatakan, sebanyak 18 orang meninggal dunia dan dua orang masih menjalani perawatan medis akibat bencana banjir dengan ketinggian air 2-3 meter tersebut.

Namun, baru 16 orang korban meninggal yang teridentifikasi dan dua lainnya masih dalam proses identifikasi.

"Semuanya ada 18, tapi yang sudah di-assess per hari ini itu sudah ada 16. Jadi insya Allah yang dua akan menyusul. Pasti akan kita serahkan pada waktunya. Kemudian, yang luka-luka ada dua, itu pun juga akan kita berikan dukungan," kata dia.

Ia mengatakan, pemerintah tengah mencari solusi untuk memberikan bantuan kepada pemilik rumah terdampak banjir, tetapi dibangun di atas tanah orang lain atau kontrak.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan yakni bekerja sama dengan lembaga filantropi dan lembaga non-pemerintah.

"Nah, ini lagi dicarikan solusi, itu memang salah satu problem, ya. Pembangunan yang dilakukan pemerintah itu harus didasarkan pada kepemilikan tanah yang jelas gitu. Kalau itu bukan miliknya sendiri, ya memang belum bisa dibantu," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat, terdapat 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota di Pulau Dewata.

Wilayah yang paling banyak terdampak banjir ada Kota Denpasar dengan jumlah 81 titik.

Sementara itu, di Kabupaten Gianyar terdapat 14 titik, Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan 8 titik, Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, dan Kabupaten Klungkung, 1 titik.

Kemudian, tanah longsor sebanyak 12 titik terdapat di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan satu titik di Kabupaten Badung.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/12/181903678/mensos-serahkan-bantuan-rp-2-miliar-untuk-pengungsi-banjir-bali

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com