Ia ditemukan tewas di sebuah vila di Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Kematian turis pria ini menjadi sorotan setelah beredarnya kabar bahwa jenazahnya dipulangkan ke Brisbane, Australia, tanpa jantung.
Pejabat Sementara (PS) Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti mengatakan bahwa berdasarkan hasil otopsi oleh dokter forensik RSUP Prof Ngoerah Denpasar, penyebab kematian Byron diduga karena keracunan alkohol.
"Penyebab kematian korban Byron James Dumschat meninggal dunia dari seluruh temuan (positive findings) yang ditemukan pada pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang orang ini, maka ahli menyimpulkan bahwa temuan yang paling besar kemungkinannya untuk menjadi sebab kematian orang ini adalah intoksikasi ethanol," kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu (24/9/2025).
Inastuti mengatakan bahwa kesimpulan tersebut diambil setelah tim dokter forensik menemukan adanya kadar ethanol dalam jumlah besar pada organ tubuh korban sehingga berdampak pada kondisi fisik dan psikisnya.
"Adanya ethanol dalam jumlah besar pada seluruh sampel yang diambil, ditambah pula dengan adanya duloxetine (yang sayangnya belum dapat ditentukan kadarnya), membuat kemungkinan penekanan sistem saraf pusat serta gangguan penilaian/kognitif menjadi sangat besar peluangnya. Gangguan penilaian/kognitif ini berpotensi pula mengakibatkan orang ini tidak mampu mengeluarkan dirinya dari air," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa korban tewas di kolam renang vila setempat pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 08.00 Wita.
Namun, kematian korban baru dilaporkan ke Polsek Kuta Utara pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 12.45 Wita.
Menurut keterangan sejumlah saksi, korban tinggal di vila tersebut bersama temannya, berinisial BPW.
Pada malam sebelum kejadian, mereka sempat terlihat berpesta miras bersama dua orang teman perempuannya yang berasal dari Melbourne, Australia.
"Saat BPW bangun tidur di pagi hari sekitar jam 08.00 Wita, dia menemukan Byron James Dumschat telah mengapung di kolam renang vila, dan dua orang perempuan yang bersama-sama dengan korban telah menghilang," kata dia.
Sementara itu, saksi lainnya sempat mendengar tangisan perempuan dari dalam vila tersebut sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat itu, saksi melihat ada empat WNA di dalam vila yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki.
Tak lama kemudian, tiga orang WNA itu keluar dari lokasi, sedangkan satu WNA laki-laki masih terlihat tergeletak di kursi kayu kolam dalam posisi tengadah dan hanya mengenakan celana dalam warna coklat.
Kemudian, sekitar pukul 10.00 Wita, terlihat dua buah mobil ambulans masuk ke dalam vila secara bergiliran.
"Kemudian pukul 14.00 Wita datang satu mobil ambulans yang masuk ke TKP membawa pergi korban," kata Inastuti.
Sebelumnya diberitakan, misteri kematian warga Australia, Byron Haddow (23), di Bali semakin menimbulkan pertanyaan besar setelah jenazahnya dipulangkan ke Brisbane tanpa jantung.
Temuan mengejutkan itu baru diketahui ketika pihak keluarga melakukan otopsi kedua di Australia, empat minggu setelah kematiannya.
Byron ditemukan tak bernyawa di kolam renang vila pribadinya di Bali saat berlibur pada Senin (26/5/2025).
Jenazahnya dipulangkan ke Australia pada Juni lalu, tetapi baru kemudian terungkap bahwa organ vitalnya tidak ikut serta.
"Tubuh Byron baru dipulangkan hampir empat minggu setelah kematiannya. Namun dua hari sebelum pemakaman, kami diberitahu oleh Koroner Queensland bahwa jantungnya telah diambil dan ditinggalkan di Bali — tanpa sepengetahuan kami, tanpa persetujuan, tanpa alasan hukum atau moral. Ini tidak manusiawi. Ini benar-benar menghancurkan,” kata orang tua Byron, Robert dan Chantal Haddow, dalam pernyataan rilis kuasa hukumnya di Bali.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/24/160902278/polisi-ungkap-penyebab-kematian-turis-australia-di-bali-yang-jenazahnya