TABANAN, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Bali, menggelar vaksinasi massal rabies di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Vaksinasi massal ini digelar setelah 15 orang pendaki digigit anjing liar di puncak Gunung Batukaru.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing yang menggigit para pendaki tersebut dinyatakan positif rabies.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gede Eka Parta Ariana, menyebutkan vaksinasi digelar pada Kamis (25/9/2025).
Sebanyak 493 ekor anjing divaksin dalam vaksinasi darurat tersebut. Adapun, Desa Pujungan ini merupakan jalur pendakian ke Gunung Batukaru.
"Total sebanyak 493 ekor anjing yang divaksin hingga kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (26/9/2025).
Ia menjelaskan, vaksinasi difokuskan pada hewan peliharaan warga, khususnya anjing, yang berada di wilayah zona merah gigitan anjing rabies.
"Langkah vaksinasi massal ini menjadi kewaspadaan bersama. Tujuannya untuk memutus potensi penyebaran rabies dan melindungi masyarakat," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, seekor anjing liar menggigit 15 orang pendaki di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali.
Kepala Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, I Made Rimayasa membenarkan kejadian tersebut.
Kata dia, ada 15 orang pendaki yang digigit anjing tersebut.
"Ada 15 orang pendaki yang digigit," kata dia, dikonfirmasi Senin (22/9/2025).
Ia menyebutkan, kejadian itu terjadi pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 11.00 Wita.
Menurutnya, seluruh pendaki yang digigit anjing itu telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas 1 Pupuan.
"Mereka sudah mendatangi Puskesmas 1 Pupuan untuk mendapatkan pengobatan," lanjut dia.
Pihak desa langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Puskeswan, yang telah ke lokasi untuk menangani kasus gigitan anjing ini.
"Sudah kami koordinasikan lebih lanjut dengan Puskeswan, mereka sudah turun ke desa langsung menuju lokasi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," ujarnya.
Kepala desa memastikan anjing yang menggigit para pendaki merupakan anjing liar yang sering terlihat di kawasan puncak.
Keberadaan hewan-hewan tersebut diduga karena banyak pendaki meninggalkan sisa makanan di jalur pendakian.
"Kalau di puncak itu sekarang banyak sekali anjing liar. Karena banyak pendaki, mungkin mereka betah di sana karena ada sisa makanan," jelasnya.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/09/26/084459478/usai-kasus-anjing-rabies-gigit-15-pendaki-493-anjing-divaksin-massal-di