DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengatakan, dari 140 WNI terdapat sembilan orang yang belum ditemukan dalam insiden kebakaran apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, di Hong Kong.
Sementara itu, tercatat 120 orang selamat, satu orang dirawat di rumah sakit dan sembilan orang yang terkonfirmasi meninggal dalam peristiwa tersebut.
"Yang di Hong Kong ini ada 140 (WNI) sekian yang warga PMI kita yang terdampak, yang terdampak dari 140 sekian itu yang meninggal sembilan orang, terus sudah positif meninggal. Kemudian sisanya ada 120 itu selamat, ada satu yang dirawat, dan ada sembilan lagi yang belum teridentifikasi," kata dia saat ditemui di Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (4/12/2025).
Ia mengungkapkan, pihaknya bersama Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong dan otoritas setempat masih melakukan pendataan dan penyisiran untuk memastikan keberdaan WNI yang belum ditemukan tersebut.
"Jadi belum tahu nih di mana posisinya. Apa dia sudah selamat tapi belum lapor, atau juga dia ada potensi jadi korban lagi," kata dia.
Ia memastikan pemerintah setempat telah melakukan upaya terbaik untuk memenuhi hak-hak WNI yang selamat maupun yang meninggal.
Sedangkan, repatriasi jenazah korban akan dilaksanakan dalam waktu dekat setelah proses otopsi dan adminitrasi lainnya rampung.
"Jadi mereka semua tertangan dengan baik yang sekarang ini yang selamat ya, yang tertangan dengan baik, yang sakit juga diobatin, yang meninggal proses tentunya, proses dokumen, kemudian otopsi, dan lain-lain, ini kira-kira butuh dua minggu sampai tiga minggu, baru kita bisa pulangkan, dan nanti kita akan antar sampai langsung ke keluarganya," kata dia.
Diketahui, kebakaran apartemen Hong Kong akhirnya padam setelah api berkobar dua hari sejak Rabu (26/11/2025) hingga Jumat (28/11/2025).
Jumlah korban tewas dari insiden di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, ini mencapai 128 orang, sedangkan sekitar 200 korban tak diketahui keberadaannya.
Hong Kong dikenal memiliki gedung apartemen dengan kepadatan tinggi, dan beberapa di antaranya merupakan bangunan tertinggi di dunia.
Kebakaran mematikan sering terjadi di kawasan padat penduduk, terutama di lingkungan yang lebih miskin.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/12/04/140644678/9-wni-belum-ditemukan-dalam-insiden-kebakaran-apertemen-di-hong-kong