Aksi ini dilakukan bersamaan dengan pelepasan bibit ikan kuyuh yang menjadi bagian dari program pengelolaan lingkungan di wilayah Masyarakat Adat Dalem Tamblingan.
Kebun Raya Bali menggandeng komunitas BRASTI (Baga Raksa Alas Merjati) dan sejumlah pihak.
Sebanyak 100 bibit Cemara Pandak (Auracaria Heterophylla) dan 30 bibit Cemara Geseng (Casuarina Junghuhniana) ditanam di pesisir Danau Tamblingan.
Branch Manager Kebun Raya Bali, I Dewa Putu Pasnadi Putra, menyebut penanaman tersebut merupakan bagian dari komitmen dalam memperkuat fungsi konservasi.
"Kami ingin menonjolkan satu pilar utama Kebun Raya yaitu konservasi. Pilar inilah yang menjadi pondasi mengapa Kebun Raya Bali mendukung program penanaman bibit pohon hari ini," katanya, Selasa (9/12/2025).
Ia menekankan bahwa konservasi tidak hanya menjaga keberadaan flora yang masih tersisa, tetapi juga memulihkan komponen ekosistem yang kian menipis.
"Pohon cemara pandak yang akan kita tanam bukan sekadar tanaman hias, tetapi bagian penting dari ekosistem dataran tinggi Bali. Fungsinya mencegah erosi, menjaga udara tetap bersih, dan memperkuat karakter lanskap alami Tamblingan," ujarnya.
Dewa memastikan bibit yang digunakan telah melalui proses pengembangbiakan terkontrol sehingga sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
"Momentum ini sebagai pengingat bahwa alam tidak meminta banyak, hanya tindakan kecil namun konsisten dari kita semua," tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat tutupan vegetasi di kawasan Danau Tamblingan yang selama ini menjadi wilayah konservasi adat masyarakat setempat.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/12/09/114125078/lestarikan-ekosistem-kebun-raya-bali-tanam-130-bibit-cemara-di-danau