Salin Artikel

Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali

Kesimpulan tersebut didapati Polisi setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap 30 saksi. Di antaranya, 16 saksi WNA yang terlibat dalam konten dan 14 saksi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai kru di studio tersebut.

"Kami memastikan seluruh proses dilakukan berdasarkan fakta hukum dan melakukan join investigation bersama dengan Imigrasi dan unsur pornografi sejauh ini belum terpenuhi," kata Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Arif mengatakan, hasil ekspose dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kajeri) Badung juga menyatakan perbuatan para WNA tersebut tidak memenuhi unsur pidana meskipun ditemukan video berbau pornografi di ponsel milik salah satu WNA tersebut.

Sebab, menurut Arif, konten tersebut bersifat pribadi dan tidak disebarkan kepada pihak lain.

Arif mengatakan, pendapat tersebut ini juga dikuatkan dengan pendapat ahli pidana yang menegaskan bahwa unsur pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang ITE baru terpenuhi jika ditemukan bukti adanya produksi atau penyebaran konten yang bukan untuk konsumsi pribadi.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan terhadap Bonnie Blue dan tiga pria WNA diketahui bahwa mereka datang ke Bali dengan tujuan membuat konten reality show bertema hiburan sekaligus berlibur pada 6 November 2025.

Menurut Arif, dalam pernyataannya, keempatnya mengaku telah mengetahui larangan produksi konten pornografi di Indonesia.

Lebih lanjut, Arif menyebut, Polisi juga sempat memeriksa video yang dibuat di sebuah hotel di wilayah Brawa, tetapi tidak ditemukan unsur pornografi.

Kendati demikian, dia mengatakan, tim Imigrasi menemukan adanya indikasi pelanggaran keimigrasian dalam aktivitas mereka di Bali. Keempat WNA ini diduga menyalahgunakan izin tinggal karena menggunakan KITAS dan visa wisata untuk bekerja membuat konten komersial.

Selain itu, ada indikasi pelanggaran dalam pembelian dan penggunaan kendaraan pick up bertuliskan "Bonnie Blue Bang Bus" yang digunakan sebagai properti pembuatan konten.

"Ada dugaan kuat pelanggaran UU (Undang-Undang) jalan serta pelanggaran keimigrasian yang tetap kami dalami,” ujarnya.

Saat ini, Polres Badung masih berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan dan Imigrasi untuk menetapkan langkah hukum selanjutnya terhadap para WNA ini.

Selanjutnya, polisi melakukan pengerebekan dan menangkap Bonnie Blue bersama 17 pria WNA di studio tersebut pada Kamis, 4 Desember 2025, sekitar pukul 14.30 Wita.

Saat itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang terdiri dari, 1 botol pelumas, 22 buah dan 3 kotak kondom, 2 buah mainan seks, dan 2 tablet pil viagra conect.

Kemudian, 3 buah kantong PCR Tube, 9 baju bertuliskan "Schoolies Bonnie Blue", 9 tali kalung warna pink, 3 buah flasdisk, 15 masker kain, dan satu unit mobil pikap biru bernomor polisi DK 8109 SX.

Setelah dilakukan pemeriksaan, 14 pria WNA dipulangkan karena tidak terkait dengan aktivitas pornografi. Sedangkan, Bonni Blue dan tiga pria WNA lainnya menjalani pemeriksaan intensif.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/12/10/204900478/polisi-tak-temukan-unsur-pornografi-dalam-konten-bintang-porno-inggris-di

Terkini Lainnya

Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Banjir Bandang di Padang Masa Kolonial Belanda
Banjir Bandang di Padang Masa Kolonial Belanda
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com