Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Antre 10 Jam untuk Masuk Kapal

Kompas.com - 19/04/2023, 17:14 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Yudi (35), hanya bisa bersabar di depan kemudinya saat menunggu giliran di area terminal manuver menuju dermaga di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada Rabu (19/4/2023).

Ia mengaku hampir saja kehilangan kesabaran karena sudah mengantre kurang lebih 10 jam hanya untuk masuk ke dalam kapal.

Namun, kerinduannya terhadap kampung halaman membuatnya tetap bertahan meski disengat udara panas dan terik matahari.

Baca juga: Prediksi Puncak Mudik, Pemudik Pejalan Kaki Mulai Ramai di Pelabuhan Bakauheni

"Antrenya minta ampun panas dan macet. Ngantre dari jam 11 (malam) sampai jam 10 (pagi). Semua orang antre, emosi, marah tapi mau gimana lagi namanya mudik ya begitu dijalanin aja yang penting selamat sampai tujuan," kata dia, Rabu.

Mesin mobilnya terus menyala agar istri dan dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 tahun tidak kepanasan.

Baru bisa mudik

Yudi bersama keluarga mudik ke Jember, Jawa Timur. Dia mengaku baru kali ini bisa mudik karena adanya pembatasan perjalanan dan aturan karantina Covid-19 selama tiga tahun terakhir.

Yudi bersyukur kedua anaknya tidak rewel selama menunggu antrean. Mereka hanya duduk diam dan sesekali ke luar dari mobil untuk buang air kecil dan merenggangkan tubuh.

"Maju Dikit-dikit ya cuma di dalam mobil aja, Alhamdulilah anak tidak rewel," katanya.

Persoalan serupa juga dialami, Arifin (40). Dia bersama enam sanak keluarganya berangkat dari Denpasar dengan mengendarai mobil pada Selasa (18/4) pukul 20.00 Wita.

Mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 24.00 Wita, dan mereka masih mengantre masuk hingga pukul 10.00 Wita.

"Mudik (tahun 2022) sebelumnya masih lancar, antre juga tapi tidak sampai 10 jam (penyebab antrean) apa ini puncaknya sama entar malam yah? Kemarin (tahun 2022) saya berangkat H-4," kata dia.

Baca juga: Cerita Pengusaha Toko Kelontong Madura di Jakarta Ikut Mudik Gratis, Rela Tutup Toko demi Berkumpul bersama Keluarga

Pria yang bekerja sebagai sopir online di Bali berharap pemerintah segera merubah sistem tiket masuk ke kapal dan menggantikannya dengan e-money seperti sistem pembayaran kartu e-toll.

Menurutnya, pembelian pemberlakuan tiket manual menjadi penyebab macet dan antrean lama masuk ke kapal.

"Harapannya kalau bisa jangan offline atau online tapi e- tol di sana kan pembelian tiket 2 jalur kan pasti beli tiket bikin macet lagi. Kalau dulu e-tol pakai kartu langsung tempeli masuk," katanya.

Kata ASDP

Sementara itu, General Manager PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin, mengatakan, salah satu penyebab para pemudik mengantre 10 jam karena masih banyak di antara mereka yang membeli baru membeli tiket di pelabuhan.

Ditambah, memasuki H-3 Lebaran 2023 mobilitas penumpang mulai mengalami peningkatan.

Baca juga: Kapolri: Ada Peningkatan Pemudik via Kapal di Jawa Timur-Bali

"Misalnya mereka datang jam 14.00 Wita. kalau sudah reservasi tiket sudah bisa masuk karena tiket sudah sesuai dengan jam, tapi begitu mereka datang belum punya tiket ya mereka harus pesan tiket, dan tiket mask belum tentu pukul 14.00 Wita, bisa pukul 20.00 Wita karena jadwal sebelumnya sudah habis. Itu yang mereka harus menunggu," katanya.

Oleh sebab itu, Yasin menghimbau para pemudik agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy untuk mencegah penumpukan penumpang di jalur manuver antrean keberangkatan Pelabuhan Gilimanuk.

"Jadi tolong sampaikan harus aplikasi mandiri dan datang ke pelabuhan sesuai dengan jamnya. Mudah banget tapi karakter penumpang ini cendrung nanti saja beli di pelabuhan. Kalau normal iya kalau padat tentu akan kalah dengan yang lebih dahuluan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com