GIANYAR, KOMPAS.com - Enam tokoh lintas agama di Gianyar, Bali, berdoa bersama supaya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan damai.
Doa bersama berlangsung di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari pada Minggu (28/5/2023).
Doa bersama ini digelar bersamaan dengan akan berakhirnya bulan Rosario atau devosi untuk Bunda Maria yang jatuh pada bulan Mei setiap tahunnya.
Sebelum doa dimulai, umat Katolik mengarak patung Bunda Maria sejauh kurang lebih 1,3 kilometer dari Taman Makam Pahlawan hingga ke gereja.
Baca juga: KPU Sumsel Sebut Jumlah Pemilih pada Pemilu 2024 Berkurang 29.772 Orang, Ini Penjelasannya
Menariknya, patung Bunda Maria ini ditandu oleh beberapa anggota TNI, diikuti oleh ratusan jemaat berpakaian adat Bali berbaris di belakangnya sembari melantunkan doa.
Selain itu, prosesi perarakan tersebut juga diiringi oleh gamelan baleganjur atau musik khas Bali, yang dibawakan muda-mudi dari desa adat setempat.
Sejumlah pecalang atau petugas keamanan desa adat setempat juga terlihat ikut mengawal perarakan patung Bunda Maria tersebut.
Baca juga: KSP Sebut Jokowi Sudah Dengar soal Dugaan Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu
Pastor Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar, Romo I Gusti Bagus Kusuma Wanta mengatakan, salah satu tujuan perayaan dengan tema 'Doa Rosario Nusantara' ini dilaksanakan karena sudah memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024.
Oleh sebab itu, pihaknya sengaja mengundang sejumlah tokoh dari lintas agama dan perwakilan pemerintah daerah Gianyar untuk mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.
"Kita memasuki tahun politik sampai dengan tahun 2024, tahun Pemilu, bulan Mei juga bagi kami bulan di mana kami devosi terhadap Bunda Maria, sekaligus mendoakan Indonesia," katanya kepada Kompas.com pada Senin (29/5/2023).
Romo Wanta mengatakan, kegiatan ini memiliki harapan besar agar kerukunan dan sikap toleransi antar-umat beragama di Indonesia, khususnya di Gianyar, tetap terjaga jelang pesta demokrasi tersebut.
"Tujuan (Perayaan Doa Rosario Nusantara), kita berdoa, kita sebagai manusia itu Berketuhanan Yang Maha Esa, khususnya di Indonesia, punya jiwa semangat hidup keagaaman dengan percaya kepada Tuhan," kata dia.
"Maka dengan berdoalah salah satu cara mengungkapkan kepercayaan kita kepada Tuhan, dan doa ini untuk kepentingan bangsa dan negara Republik Indonesia, kepentingan kerukunan umat beragama di Gianyar, sekaligus tahun pemilu yang damai," lanjutnya.
Ia menambahkan, perayaan doa bersama ini juga untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Gianyar sebagai daerah yang paling toleran.
Baca juga: Putusan MK Diduga Bocor, KSP: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan Atur Sistem Pemilu
"Gianyar itu kota atau kabupaten yang memiliki tingkat kerukunan dan toleransi yang tinggi. Bisa menjadi contoh, bukan dengan kata tetapi dengan tindakan, salah satunya adalah doa Rosario Nusantara oleh tokoh-tokoh lintas agama," kata dia.
Adapun tokoh lintas agama yang hadir dalam perayaan Doa Rosario tersebut yakni, perwakilan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gianyar, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Permusyawaratan Umat Kristen (MPUK), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.