Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bali Diminta Tak Terbangkan Layang-layang Selama KTT AIS

Kompas.com - 07/10/2023, 14:53 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Bali mengimbau masyarakat tak menerbangkan layang-layang selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 pada 10-11 Oktober 2023.

Imbauan itu dikeluarkan untuk meminimalkan terjadinya gangguan listrik dan akan berlaku sejak tanggal 8 hingga 12 Oktober 2023.

Baca juga: KTT AIS 2023 Pertajam Strategi Bersama Atasi Perubahan Iklim

"Sudah kita imbau selama periode KTT ini mulai dari tanggal 8 sampai 12 Oktober 2023 tidak ada aktivitas menaikkan layang-layang. Sehingga potensi gangguan listrik bisa kita perkecil," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (7/10/2023).

Langkah lainnya, Made Indra telah berkoordinasi dengan bupati dan wali kota untuk memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pemangkasan tanaman pohon agar tidak tumbang dan mengganggu jaringan listrik.

Baca juga: Bali Harap KTT AIS Sepakati Komunike Perkuat Mitigasi Perubahan Iklim

"Suplai listrik nya cukup, potensi gangguan kita perkecil melalui pembatasan-pembatasan ini. Mudah-mudahan listrik tidak menjadi permasalahan," sambungnya.

Made Indra mengatakan Pemerintah Provinsi Bali telah berkolaborasi dengan seluruh instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 agar berjalan dengan baik, aman dan lancar.

Adapun persiapan yang telah dimatangkan, yakni pengamanan delegasi, pengalihan arus lalu lintas, pengelolaan sampah dan kebersihan, pemasangan dekorasi, penyambutan delegasi hingga stok jaringan listrik.

"Persiapan ini merupakan sinergi baik Pemerintah Pusat, Kemenkomarves, Kemlu, Kementerian lain termasuk Kominfo dan teman-teman TNI/Polri sehingga kegiatan berjalan dengan baik. Kami Provinsi Bali bekerjasama dengan unsur-unsur itu," kata dia.

"Kita sudah beberapa kali mengadakan rapat koordinasi serta cek lapangan termasuk Bandara Ngurah Rai, jalan yang dilalui, venue serta akomodasi sudah kita cek dengan baik. Dan kita pastikan siap," lanjutnya.

Baca juga: Polisi Pakai Mobil Listrik untuk Kawal Ajang KTT AIS Forum 2023

Made Indra memastikan tidak akan ada penutupan jalur lalu lintas baik menuju venue maupun di sekitar lokasi kegiatan dan masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas secara normal. Penutupan rute tertentu hanya dilakukan saat delegasi melintas.

Ia mengajak masyarakat bekerja sama agar penyelenggaraan KTT AIS berjalan aman dan nyaman.

"Kami mengajak masyarakat supaya turut menciptakan situasi yang kondusif serta juga menjaga kebersihan dan kenyamanan di seluruh tempat acara, rute yang dilalui sehingga mencerminkan wajah Bali, wajah Indonesia yang menyenangkan bagi seluruh delegasi yang akan hadir ke Bali," kata dia.

Sebagai informasi, KTT AIS Forum didirikan sebagai medium kolaborasi antar negara pulau dan kepulauan dalam adalah mengatasi permasalahan global terkait kemaritiman.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh 32 negara. Ada lima kepala negara yang sudah terkonfirmasi hadir langsung, yakni Presiden Mikronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri Sao Tome and Principe, Perdana Menteri Timor Leste dan Perdana Menteri Tuvalu.

KTT AIS Forum mengusung tema utama "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com