Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Kompas.com - 05/12/2023, 16:28 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Nyoman Gede Anom meminta Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di seluruh Bali untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit pneumonia.

Hal tersebut menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan (SE) Nomor PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

"Pedoman kita adalah SE dari Kemenkes, dan kita teruskan ke kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit ini," kata dia saat dihubungi pada Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Ia mengatakan, surat edaran tersebut juga diteruskan kepada seluruh layanan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas di Bali.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau dan menangani bila ada wisatawan yang memiliki ciri-ciri penyakit tersebut.

"Kita selalu koordinasi dengan KKP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, mereka sudah punya protap terkait penanganan bila ada wisatawan yg memiliki ciri-ciri terkait kasus ini," kata dia.

Baca juga: RSAB Harapan Kita Belum Deteksi Kasus Pneumonia Mycoplasma pada Anak-anak

Anom mengaku, sejauh ini belum ada laporan penemuan penyakit tersebut, baik di Dinas Kesehatan kabupaten atau kota maupun layanan kesehatan lainnya.

"Sampai saat ini belum ada laporan kasus ini dari Dinkes, RS, Puskesmas dan dokter spesialis anak di kabupaten atau kota di Bali," katanya.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan kasus pneumonia yang menyerang anak-anak di China Utara.

Pasien menunjukkan gejala pneumonia seperti demam, kelelahan, dan batuk. Hingga saat ini belum ada kasus kematian yang dilaporkan.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan telah menerima laporan kasus mycoplasma pneumonia masuk ke Indonesia.

Laporan itu diterima melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta, namun pemerintah masih memverifikasi jumlah kasusnya.

"Sudah ada laporan, tapi baru lisan dari DKI Jakarta. Dan hari ini akan diverifikasi oleh Dinkes DKI Jakarta sekaligus melakukan pemeriksaan epidemiologi," kata Nadia, Selasa.

Kendati demikian, Nadia meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, penyebab pneumonia bukan bakteri atau virus baru seperti Covid-19 maupun ebola. Karena bukan bakteri dan virus baru, cara mendeteksi dan obat penangkalnya sudah ada.

"Pneumonia mycoplasma bukan penyakit baru seperti Covid-19. Penyakit ini (sebelumnya) sudah ada. Dan sudah ada obatnya," tutur Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com