Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Tunjukan Mahasiswa Asal Taput di Bali Tewas Gantung Diri

Kompas.com - 13/12/2023, 19:28 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Polisi akhirnya mengungkap misteri di balik kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, berinisial ASN (23), di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (18/11/2023).

Hasil otopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, Sumatera Utara, menunjukkan korban tewas akibat gantung diri.

"Jadi dari semua yang kami lakukan pemeriksaan kami berkesimpulan bahwa korban meninggal karena mati gantung," kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan, Ismurrizal, di Markas Polresta Denpasar, Bali, pada Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Kematian Mahasiswa Asal Taput di Bali Masih Misteri, Polisi Periksa 6 Saksi dan Tunggu Hasil Otopsi

Ismurrizal mengungkapkan, pada jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, selain adanya luka lecet tekan yang melingkari leher korban.

Adapun pembengkakan yang ditemukan pada area kelamin korban merupakan akibat proses pembusukan.

"Ada pembesaran pada bagian kelamin (korban), kemudian kami buka, kami sayat, jumlahnya lengkap tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan, artinya itu berisi gas pembusukan," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa asal Taput Tewas Mengenaskan di Bali, Keluarga Duga Dibunuh

Senada dengan Ismurrizal, Ahli Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof IGNG Ngoerah, Denpasar, Dudut Rustyadi, mengatakan jenazah korban sudah dalam proses pembusukan saat dilakukan pemeriksaan luar pada Sabtu (18/11/2023).

Tanda-tanda pembusukan itu berupa adanya perubahan warna kulit, kulit ari mengelupas, pembengkakan mulai dari wajah hingga bagian kelamin.

Diperkirakan korban sudah meninggal dunia kurang lebih dua hari sebelum dilakukan pemeriksaan luar.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka lecet tekan yang melingkar pada leher korban dengan arah kemiringan dari kanan bawah ke kiri atas.

"Dari arah tersebut menunjukkan bahwa yang aktif adalah berat badannya, bukan kakinya. Kalau dari kedokteran forensik, kalau yang talinya aktif itu talinya datar, tapi kalau kasus gantung itu yang aktif berat badan," kata dia.

Sebelumya diberitakan, kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, ini meninggalkan misteri lantaran keluarga menduga korban tewas dibunuh.

Keberadaan jenazah korban pertama kali diketahui oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43) pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita.

Saat itu, saksi curiga lantaran di sekitar kamar korban terdapat banyak lalat dan melihat ada darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos korban. Saksi sempat berusaha mengetuk pintu kamar kos korban tapi tidak ada respons.

Melihat hal tersebut, saksi langsung bergegas melapor ke Polsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com