Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tari Tradisional dari NTB, Salah Satunya Tari Nguri

Kompas.com - 24/02/2023, 22:21 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Terdapat sejumlah tari tradisional dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagaian tari tradisional tersebut telah ditarikan sejak zaman kerajaan dan bertahan hingga kini. 

Saat ini tari tradisional dari NTB banyak ditampilkan dalam dalam pertunjukan seni, acara adat, maupun wisata.  

Berikut ini adalah sejumlah tari tradisional dari NTB.

Tari Tradisional dari NTB

1. Tari Nguri

Tari Nguri adalah tari tradisional asal NTB yang menggambarkan mengenai keterbukaan dan keramah-tamahan masyarakat Sumbawa.

Tari Nguri terasuk tari persembahan yang ditampilkan untuk menyambut tamu.

Gerakan tari Nguri berupa gerakan yang mengutamakan kesopanan dan keramahan.

Gerakan dasar tari Nguri berupa nyema, linting sere, batanak, jempit tope, dan hunte begitik.

Kostum tari Nguri berupa pakaian adat khas daerah Sumbawa.

2. Tari Lenggo

Tari Lenggo merupakan tari tradisional yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Tari Nguri: Latar Belakang, Gerakan, dan Kostum

Tarian ini merupakan peninggalan Kerajaan Bima.

Tari Lenggo sering ditampilkan di lingkungan Kerajaan Bima maupun kantor pemerintahaan, kedatangan tamu resmi, dan upacara adat Hanta Ua Pua atau peringatan masuknya agama Islam di Bima, NTB.

Gerakan tari Lenggo pelan dan gemulai dengan iringan musik yang lembut.

3. Tari Gendang Beleq

Tari Gendang Beleq adalah tari tradisional yang berasal dari Lombok, NTB.

Nama Gendang Beleq karena tarian ini menggunakan gendang yang sangat besar, dalam bahasa suku Sasak dinamakan beleq.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Persilakan Aktivis Demo saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com