Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 WNI yang Digagalkan Imigrasi ke Kamboja Ternyata Hendak Dipekerjakan Jadi Admin Judi Online

Kompas.com - 29/07/2023, 16:21 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Seorang laki=laki berinisial J (35), bersama dua perempuan, YP (33), dan FFF (27), seluruhnya warga Jakarta, digagalkan petugas Imigrasi saat berupaya pergi ke luar negeri melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.

Pembatalan keberangkatan tersebut lantaran ketiganya dicurigai hendak berkerja secara ilegal atau non prosedural di Kamboja. Terlebih ditemukan grup aplikasi bertukar pesan Telegram "Jual Ginjal" di ponsel mereka.

Setelah diperiksa polisi, ternyata ketiganya hendak dipekerjakan secara ilegal sebagai admin judi online di Kamboja.

Baca juga: Imigrasi Bali Batalkan Keberangkatan 3 WNI ke Kamboja, Ada Grup Jual Ginjal di Ponselnya

Kepada polisi, mereka mengaku direkrut oleh orang yang mereka kenal berinisial R. Ketiganya berkenalan dengan R saat berkerja di Kamboja beberapa waktu lalu.

"Tujuan keberangkatan ketiga WNI ini ke Kamboja untuk bekerja sebagai admin judi online yang segala pembiayaannya ditanggung oleh seseorang yang berinisial R di Kamboja," kata Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai, Iptu Rionson Ritonga, keterangan tertulis pada Sabtu (29/7/2023).

Rionson mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap ketiganya tidak ditemukan bukti bahwa mereka tergabung dalam grup Telegram "Jual Ginjal" di ponselnya.

"Hasil dari penyelidikan dan penyidikan terhadap ketiga WNI ini, mereka menjelaskan tidak pernah masuk grup ataupun join di Grup Jual Ginjal seperti informasi yang beredar belakangan ini," kata dia.

Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 4 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, 2 Pelaku Ditangkap

Kendati demikian, penyidik Kepolisian tetap akan mendalami terkait dugaan keterlibatan ketiganya dalam grup 'jual ginjal' tersebut.

"Jadi hal ini untuk meluruskan informasi yang beredar dan berdasarkan pengakuannya mereka tidak ada keterkaitan dengan grup jual ginjal tersebut. Tetapi penyidik akan tetap mencoba mendalami lagi kebenaran informasi tersebut dalam penyidikan nantinya," kata Rionson.


Ia mengatakan ketiga warga Jakarta tersebut telah diserahkan ke pihak Balai pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali pada Kamis (27/7/2023), agar dipulangkan ke keluarganya masing-masing.

"Koordinasi yang intensif telah kami lakukan dengan petugas BP3MI Bali dan telah dilakukan penyerahan ketiga WNI ini kepada pihak BP3MI Bali untuk proses pemulangannya ke daerah asalnya," kata dia.

Baca juga: Imigrasi Makassar Gagalkan 2 Warga Medan yang Hendak Dipekerjakan secara Ilegal di Kamboja sebagai Admin Judi Online

Sebelumnya diberitakan, petugas Imigrasi membatalkan keberangkatan tiga orang WNI ke ke Kamboja melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (26/7/2023).

Mereka rencananya berangkat menggunakan maskapai Air Asia AK379 menuju Kuala Lumpur, Malaysia dengan tujuan akhir Phnom Penh, Kamboja.

Dari hasil pemeriksaan awal, ketiga WNI tersebut mengaku dijanjikan oleh seseorang untuk bekerja di luar negeri secara ilegal (non-prosedural)

"Petugas juga menemukan adanya grup obrolan pada aplikasi bertukar pesan Telegram dengan nama grup 'Jual Ginjal' di ponsel WNI tersebut," kata Plh. Kapala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Baskoro Dwi Prabowo dalam keterangan tertulis pada Kamis (27/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com