Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Buleleng Naik, Dinas Ketahanan Pangan Sebut Dampak El Nino

Kompas.com - 15/09/2023, 13:36 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Harga beras di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, merangkak naik.

Menurut Nengah Merti, pedagang di Pasar Banyuasri Buleleng, kenaikan harga beras tersebut terjadi sejak seminggu belakangan.

"Harga beras per karung 25 kilogram, naik hingga Rp 15.000. Sebelumnya harga per karung isian 25 kilogram Rp 280.000, sekarang Rp 305.000," kata dia di Pasar Banyuasri Buleleng, Jumat (15/9/2023).

Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga beras. Kata dia, beras yang ia jual merupakan beras dari pulau Jawa.

Baca juga: Penyuluh KB di Buleleng Ditangkap Saat Bawa 7 Kilogram Ganja

Dampak El Nino

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Ariana mengatakan, kenaikan ini terjadi lantaran harga gabah melonjak dari awalnya Rp 5.500 per kilogram, kini menjadi Rp 6.700 per kilogram.

Kenaikan ini terjadi lantaran Buleleng dilanda kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Para petani jadi kesulitan mengairi sawahnya karena debit air mengecil.

Baca juga: Penjual Beras di Yogyakarta Mengeluh Sulit Dapat Stok dari Bulog

"Kami sudah kunjungi Desa Sanggalangit dan Alasangker, debit airnya menurun sehingga petani kesulitan mengairi sawahnya. Musim panen juga sudah habis di minggu ini," jelasnya.

Untuk mengatasi lonjakan harga ini, pihaknya mengaku akan segera menggelar operasi pasar serta berkoordinasi dengan Bulog.

Kata dia, stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) isian 5 kilogram sudah habis disalurkan sebanyak 11.000 sak.

"Kalau stok beras di Buleleng masih aman. Cuma Harga gabah di petani tinggi, beras lokal juga sudah naik. Kami nanti akan berupaya melakukan operasi pasar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com