Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Mahasiswa dari Medan Disebut Dibunuh di Bali, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 22/11/2023, 21:13 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menarasikan seorang mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara, berinisial ASN (23), menjadi korban pembunuhan di sebuah rumah kos di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, viral di media sosial X.

Dalam utas yang viral tersebut, terdapat foto pas korban dan video seorang ibu menangis histeris di depan ruang instalasi forensik di sebuah rumah sakit.

"Halo teman-teman. Boleh tolong bantu up kasus pembunuhan yang terjadi kepada Andi Sahilatua Nababan yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan meninggal dibunuh di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," kata akun pengunggah @jejejasminejase.

Baca juga: Video Viral Truk Ugal-ugalan di Sumenep, Sang Sopir Kena Sanksi Tilang

"(Kamar kos no 10 lantai 1) (Indekos), Kab. Badung, Kuta Selatan, Bali, alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser kasus ditangani Polsek Kuta Selatan Dan Polrestabes Denpasar," sambungnya.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, mengatakan keberadaan jenazah korban pertama kali diketahui oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43), pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita.

Awalnya, saksi curiga lantaran di sekitar kamar korban terdapat banyak lalat dan melihat ada darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos korban. Saksi sempat berusaha mengetuk pintu kamar kos korban tapi tidak ada respons.

Melihat hal tersebut, saksi langsung bergegas melapor ke Polsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut.

"Saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya. Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai, korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," kata dia pada Rabu (22/11/2023), dalam keterangan tertulis.

Losa mengatakan, pada saat proses penyelidikan awal, orangtua korban menolak untuk melakukan autopsi terhadap jenazah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Denpasar tersebut.

Mereka hanya memberi izin untuk disuntik formalin agar jenazah korban bisa dibawa ke kampung halamannya. Selain itu, orangtua korban juga telah membuat surat pernyataan siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari.

"Orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah dan hanya mengijinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban," kata dia.

Baca juga: Video Viral Jalan Mirip Keramik di Medan Buat Puluhan Pengendara Motor Jatuh, Bobby Angkat Bicara

Losa mengatakan, orangtua korban baru mencabut surat pernyataan tersebut setelah jenazah korban tiba di Medan, dan meminta agar jenazah korban dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan, Sumatera Utara.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi tersebut untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan autopsi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com