Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Driver" Ojol Mengaku Dukun dan Cabuli Anak di Bawah Umur di Jembrana

Kompas.com - 19/12/2023, 14:35 WIB
Hasan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Seorang driver ojek online di Kabupaten Jembrana, Bali, mengaku sebagai dukun yang bisa mendatangkan kekayaan.

Pria berinisial HRY (51) tersebut melakukan aksi tipu-tipunya dan mencabuli seorang anak di bawah umur.

Baca juga: Modus Hilangkan Gangguan Sihir dan Jin, Dukun Cabul di Lubuklinggau Ditangkap

Selain menangkap HRY pada Sabtu (16/12/2023), polisi juga juga menangkap perempuan pedagang sate berinisial KAS (24).

Bermula iming-iming kekayaan

Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengungkapkan, kasus pencabulan tersebut itu berawal dari dari perkenalan kedua tersangka di Badung, Bali, pada Januari 2023.

"Tersangka HRY yang bekerja sebagai driver ojek online mengatakan bisa mengobati dan dirinya merupakan orang spiritual. Karena percaya, tersangka KAS menyampaikan keinginannya menjadi orang kaya," ujar Endang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Tersangka Pencabulan Anak Laki-laki di Mamuju Mengaku Cabuli 20 Orang

HRY mengaku bisa membantu, tetapi dengan syarat harus dengan darah perawan.

Singkat cerita, KAS kemudian memperkenalkan korban yang masih di bawah umur ke pelaku dengan iming-iming membuka auranya.

"HRY berkomunikasi mengatakan bisa membantu membuka aura korban dengan mandi kembang, namun ada syarat dicek keperawanan,” ungkap dia.

Baca juga: Pencabulan 6 Santriwati di Banyumas, Awalnya Diajak Ziarah Ternyata ke Hotel

Sekitar Mei 2023, kedua tersangka bertemu dengan korban di sebuah hotel di daerah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, untuk melakukan ritual mandi kembang.

Saat itu HRY mencabuli korban yang masih berusia 14 tahun. Korban sempat menolak dan minta diantar pulang.

“Kedua tersangka menakut-nakuti korban dengan mengatakan kalau ritual tidak tuntas nanti hamil tanpa disetubuhi,” lanjut dia.

Berkali-kali

KAS juga menyampaikan keinginannya untuk kaya raya pada korban dengan mendapat darah perawan .

“Karena korban takut kena santet, korban mau mengikuti keinginan kedua tersangka,” jelasnya.

Korban sudah dicabuli kurang lebih lima dari kali. Setiap selesai selesai melakukan aksinya, HRY memberikan uang Rp 50.000 pada korban.

Baca juga: Jembrana Dinobatkan Jadi Penyedia Data Perpajakan Terbaik II di Bali, Bupati Tamba: Harus Ditingkatkan Lagi

Korban mengadukan kepada keluarganya. Kasus itu dilaporkan ke Polres Jembrana. Polisi pun menangkap pelaku pada Sabtu (16/12/2024) sekitar pukul 22.00 Wita.

KAS disangkakan dengan Pasal 81 Ayat (2) atau Pasal 88 Yo Pasal 761 UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun.

Sedangkan HRY disangkakan melanggar Pasal 81 Ayat (2) UU RI Nomor 17 atau Pasal 6 huruf c Jo Pasal 4 Ayat (2) huruf c Yo Pasal 15 Ayat (1). Ancamannya pidana penjara 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com