NEWS
Salin Artikel

Rangkaian Hari Raya Nyepi, dari Upacara Melasti hingga Ngembak Geni

Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Saka yang diselenggarakan pada hitungan Tilem Kesanga.

Nyepi sendiri berasal dari kata sepi yang bermakna sunyi dan senyap.

Dalam praktiknya, masyarakat Hindu di Bali akan berdiam diri di rumah dan tidak melakukan kegiatan seperti biasanya.

Selain itu, aktivitas publik juga akan dihentikan kecuali pelayanan kesehatan.

Semua itu dilakukan dengan maksud agar masyarakat Hindu bisa fokus dalam melakukan introspeksi diri.

Hari Raya Nyepi bertujuan untuk meminta kepada Tuhan agar membersihkan dan menyucikan Buana Alit (alam manusia) dan Buana Agung (alam semesta).

Nyepi dilakukan selama 24 jam. Artinya selama itu umat Hindu tidak akan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Selain itu, akan ada beberapa rangkaian dalam perayaan yang digelar sebelum dan sesudah Nyepi.

Berikut rangkaian perayaan Nyepi yang akan dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali:

1. Melasti

Upacara Melasti disebut juga dengan Mekiis atau Melis.

Upacara ini diselenggarakan tiga atau dua hari sebelum perayaan Nyepi dilaksanakan.

Upacara Melasti berfungsi untuk penyucian, baik terhadap masing-masing individu maupun benda-benda sakral dalam Nyepi.

Biasanya, upacara Melasti akan diselenggarakan di laut, danau, atau sungai yang dianggap sebagai sumber air suci atau tirta amerta.

Dengan tirta amerta itu, masyarakat Hindu di Bali percaya segala bentuk keburukan dapat dilebur dan disucikan.

Kemudian benda-benda sakral itu akan diarak keliling desa dengan tujuan untuk membersihkan desa tersebut.

Upacara Melasti turut dilengkapi dengan berbagai sesaji sebagai simbol Trimurti yaitu Dewa Wisnu, Dewa Siwa, dan Dewa Brahma.

Tawur dalam bahasa Jawa sama dengan saur, yang memiliki arti melunasi utang.

Selain Tawur Agung, upacara ini juga disebut sebagai Pangrupukan atau Tawur Kesanga.

Pelaksanaan Tawur Agung pada saat tilem sasih kesanga atau bulan mati yang kesembilang.

Pada saat itu dilakukan upacara Bhuta Yadnya dengan memberikan sesembahan kepada Bhuta Kala di alam bawah atau bhur loka.

Selain itu juga dilakukan Pangrupukan, yaitu menyebarkan nasi tawur, mengobori rumah, dan memukul kentongan hingga gaduh.

Dalam Tawur Agung inilah Ogoh-ogoh sebagai salah satu kekayaan tradisi Bali dilangsungkan.

Ogoh-ogoh berwujud seperti waksasa dengan mata melotot dan mulut menganga.

Secara simbolis, Ogoh-ogoh merupakan manifestasi dari Bhuta Kala dan Bhuta Loka.

Ogoh-ogoh biasanya diarak keliling desa pada malam hari hingga menjelang terbit matahari.

Di akhir acara, Ogog-ogoh akan dibakar sebagai simbol Butha Kala yaitu unsur kegelapan sudah dikembalikan ke tempat semestinya.

Setelah prosesi pembakaran Ogoh-ogoh ini umat Hindu akan memulai Nyepi sebagai puncak Hari Raya Nyepi.

Nyepi ini merupakan upaya masyarakat Hindu Bali untuk mengendalikan diri secara total.

Terdapat 4 larangan saat Nyepi yang harus dipatuhi, yaitu amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan.

Amati geni maksudnya mematikan seluruh cahaya api maupun lampu. Amati karya yaitu larangan untuk bekerja.

Amati lelungan maksudnya larangan untuk bepergian baik fisik maupun khayalan. Amati lelanguan yaitu larangan bersenang-senang.

Empat larangan ini disebut dengan catur brata penyepian, yang biasanya diiringi dengan puasa.

4. Ngembak Geni

Ngembak Geni merupakan tahap akhir dari perayaan Hari Raya Nyepi.

Ngembak Geni ini dilaksanakan sebagai bentuk berakhirnya catur brata penyepian dan mulai diperbolehkannya aktivitas normal.

Pada hari Ngembak Geni, masyarakat Hindu akan saling mengunjungi satu sama lain layaknya Idul Fitri.

Tak hanya berkunjung, mereka akan saling memaafkan atau ksama satu sama lain dan memulai lembaran kehidupan baru yang bersih.

Sumber:
Kompas.com
Indonesia.go.id

https://denpasar.kompas.com/read/2022/03/01/183210778/rangkaian-hari-raya-nyepi-dari-upacara-melasti-hingga-ngembak-geni

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Multilateral Naval Exercise Komodo 2023 Digelar di Makassar, Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Regional
Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Pemkot Tangerang Siap Kawal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di SDN Poris Pelawad 4 dan 6

Regional
Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Meriahkan Gelaran 4th MNEK 2023, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk-produk Kerajinan Lokal

Regional
Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Capaian Gemilang Pemprov Sumsel Selama 2022, Aset Naik 5,82 Persen hingga Utang Turun 9,03 Persen

Regional
Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Regional
Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Harsiarda 2023, Pemprov Jabar Berharap Masyarakat Bisa Nikmati Siaran Televisi Digital

Regional
Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Kang Emil Apresiasi 2 Pahlawan Lingkungan Jabar Peraih Kalpataru 2023

Regional
12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

12 Siswi di Wonogiri Dicabuli, Bupati Jekek Usulkan Pemerintah Pusat Buat Kurikulum Pendidikan Seks

Regional
Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Regional
Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Regional
HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

Regional
Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Regional
'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke