Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut dan Walhi Tolak Proyek Terminal LNG Sidakarya, Gubernur Koster: Ini untuk Kepentingan Bali

Kompas.com - 14/04/2023, 14:24 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali kompak menolak pembangunan proyek Terminal Liquid Natural Gas (LNG) di Sidakarya, Denpasar, Bali.

Direktur WALHI Bali Made Krisna Dinata atau Krisna menyatakan, Luhut menolak pembangunan proyek LNG Sidakarya setelah berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Bali.

Baca juga: Isyarat Koster Tetap Tolak Kontingen Israel di World Beach Games Bali Usai Bertemu Menpora: Intinya Sesuai Konstitusi

Penolakan ini tertuang dalam surat Nomor B-1212/Menko/Pe.01.00/III/2023, tertanggal 16 Maret 2023, perihal tindak lanjut proses pembangunan Terminal LNG dan Jaringan pipa bersih oleh PT. Dewata Energi Bersih.

"Pada surat tersebut Menko Marves juga mengarahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kelautan untuk tidak memberikan rekomendasi (tindak lanjut proses pembangunan Terminal LNG dan Jaringan pipa bersih oleh PT. Dewata Energi Bersih)," kata Krisna dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Bertemu Menpora di Bali, Koster Dukung ANOC WBG Digelar di Wilayahnya, tapi Nasib Atlet Israel Belum Jelas

Dampak lingkungan

Senada dengan Menko Luhut, Walhi Bali menolak pembangunan proyek LNG akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Yakni mengenai keberlangsungan hidup 5,2 hektare terumbu karang di Perairan Sanur.

"Bahkan tak bisa dipungkiri jika akan berdampak terhadap mangrove Tahura Ngurah Rai sebab jarak hanya 500 meter dari pesisir yang justru dapat menurunkan kualitas pariwisata karena lingkungannya rusak," katanya.

Krisna berharap, Luhut konsisten menolak pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya.

"Kami berharap jika pemerintah pusat khususnya Menko Marves bisa konsisten terhadap surat yang sudah diterbitkan yakni tidak merekomendasikan Pembangunan Terminal LNG yang akan mengancam Mangrove dan pesisir sanur tersebut," ujarnya.

Koster ingin proyek tetap lanjut

Menanggapi penolakan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster telah bersurat ke Luhut pada 29 Maret 2023.

Surat tersebut berisi penjelasan mengenai hasil kajian aspek keamanan, keselamatan operasi dan pelayaran dalam pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya.

Koster memprediksi surat sekaligus berisi kajian tersebut sudah diterima oleh Luhut.

Gubernur Bali berharap Luhut bisa mengkaji ulang studi kelayakan pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya, sehingga proyek tersebut tetap dilanjutkan.

Baca juga: Koster soal Tolak Israel di Piala Dunia U-20: Cuma Gubernur Bali yang Bisa

"Sudah sampai saya kira (surat balasan penolakan pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya) sedang dikaji, kita berikan kesempatan kepada Pak Menko dan tim mempelajari studi kelayakan yang sudah dilakukan termasuk juga kesiapan untuk analisis data," kata Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jumat (14/4/2023).

Koster menegaskan, pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya ini adalah upaya Bali mandiri dalam energi bersih.

Pembangunan Terminal LNG Sidakarya ini juga didukung oleh Wali Kota Denpasar dan empat desa adat setempat.

"Harapannya ini lolos karena ini kepentingan daerah Bali dan sudah ada kesepakatan dengan wali kota dan empat desa adat yang ada di wilayah itu. Jadi tidak ada problem apa-apa. Dan kepentingan Bali adalah mandiri energi dengan energi bersih sekaligus juga untuk meningkatkan daya saing pariwisata Bali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com