Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Baliho Berbahasa Rusia Berisi Ancaman Deportasi bagi WNA di Bali, Kemenkumham: Kasihan kalau Tak Diingatkan

Kompas.com - 17/04/2023, 17:52 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Sebuah foto memperlihatkan baliho berbahasa Rusia dan Inggris yang berisi ancaman deportasi bagi Warga Negara Asing atau WNA pekerja ilegal di Bali, viral di media sosial Twitter dan Instagram.

Pada baliho raksasa itu terpampang foto Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kakanwil Kemenkumham) Bali Anggiat Napitulu.

Baliho tersebut diketahui berdiri tegak di alan Sunset Road, Kelurahan Seminyak, Kabupaten Badung, Bali.

Baca juga: WN Rusia Pose Topless di Pohon Sakral Bali Dideportasi, Koster: Tak Cukup Minta Maaf

Apabila diterjemahkan pesan baliho tersebut kurang lebih memiliki arti:

"Kami menyambut semua turis asing di Bali, sebagai turis, anda tidak diizinkan untuk menerima pekerjaan atau bekerja di Indonesia."

"Setiap Warga Negara Asing yang tidak sopan atau melanggar izin tinggal menjadi objek deportasi dan larangan masuk," demikian isi baliho tersebut.


Penjelasan Kemenkumham

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali Anggiat Napitulu Anggiat Napitulu membenarkan mengenai baliho tersebut.

Pemasangan baliho bertujuan untuk menyosialisasikan agar WNA tidak melakukan pelanggaran di Bali.

Sebab, tak sedikit WNA yang melakukan pelanggaran karena mereka belum mendapat informasi tentang sanksi melanggar hukum di Indonesia.

Baca juga: Foto WN Rusia Berpose Telanjang di Pohon Sakral Bali Ternyata Diambil 2 Tahun Lalu

Hanya saja, Anggiat enggan menyebut baliho itu dipasang karena banyak WNA Rusia yang berbuat ulah di Bali.

"Pada dasarnya itu bukan ranah saya menyosialisasikan tapi karena saya lihat kok belum ada, kasihan juga orang asing kalau nggak diingatkan kan, Kita ingatkan itu sifatnya masih secara umum kalau melanggar dideportasi. Kan enggak enak juga, enggak diingatkan tiba-tiba ada pelanggaran dideportasi deportasi gitu," kata dia saat dihubungi pada Senin (17/4/2023).

Pilihan bahasa Rusia

Anggiat mengatakan, pemilihan bahasa Rusia pada baliho itu mengingat jumlah wisatawan asal Eropa Timur ke Pulau Dewata cukup tinggi. Baliho tersebut mulai dipasang pada pertengahan Maret 2023.

Baliho-baliho tersebut dipasang di sejumlah titik yang sering dilintasi turis mulai di Kota Denpasar hingga Singaraja, Buleleng, Bali.

Sebelumnya, pihaknya juga sempat memasang baliho serupa dengan Bahasa Hindi pada bulan Januari-Februari, karena periode tersebut banyak turis India yang datang ke Bali.

Baca juga: Foto WN Rusia Berpose Telanjang di Pohon Sakral Bali Ternyata Diambil 2 Tahun Lalu

"Kami gunakan bahasa Inggris karena bahasa internasional, (bahasa Rusia) karena kita tahu itu bahasa slavia, sebagian orang Eropa Timur pakai itu. Jadi kita tekankan di situ dan kebetulan orang Eropa Timur sudah mulai banyak di Bali," kata dia.

"Jadi itu bahasa inggris dan Rusia untuk menyosialisasikan kepada warga asing bahwa mereka sebagai turis kita sambut dengan baik di Bali. Tapi sekaligus diterangkan kalau sebagai turis jangan pernah pernah menerima pekerjaan apa pun yang bisa melanggar hukum. Kalau terima kalian akan menjadi objek deportasi," sambungnya.

Anggiat mengatakan, terhitung sejak 2 Januari hingga 17 April 2023, tercatat sudah 96 orang WNA yang dideportasi dari Bali.

Para WNA yang dideportasi sebagian besar dari Rusia sebanyak 23 orang dan Nigeria 9 orang. Dengan jenis pelanggaran kebanyakan over stay, menyalahgunakan izin tinggal atau bekerja ilegal dan tersangkut hukum lain seperti pidana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Petugas Sortir dan Lipat Surat Suara di Buleleng Diupah Rp 200 Per Lembar

Petugas Sortir dan Lipat Surat Suara di Buleleng Diupah Rp 200 Per Lembar

Denpasar
78 Desa dan Kelurahan di Buleleng Bali Rawan Terdampak Banjir Bandang

78 Desa dan Kelurahan di Buleleng Bali Rawan Terdampak Banjir Bandang

Denpasar
Tanah Longsor Terjang Ponpes di Karangasem Bali, 1 Santriwati Tewas

Tanah Longsor Terjang Ponpes di Karangasem Bali, 1 Santriwati Tewas

Denpasar
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Bali

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Bali

Denpasar
Sempat Cekcok dengan Suami Gara-gara Utang, Ibu Hamil di Jembrana Gantung Diri

Sempat Cekcok dengan Suami Gara-gara Utang, Ibu Hamil di Jembrana Gantung Diri

Denpasar
Polisi Sebut Perusak Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Remaja Mabuk

Polisi Sebut Perusak Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Remaja Mabuk

Denpasar
Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI-P di Jembrana Bali Dirusak Orang Tak Dikenal

Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI-P di Jembrana Bali Dirusak Orang Tak Dikenal

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Denpasar
Air Terjun Sendang Gile di Lombok: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Air Terjun Sendang Gile di Lombok: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Denpasar
Jelang Libur Akhir Tahun, Rute Penerbangan New Delhi-Bali Dibuka

Jelang Libur Akhir Tahun, Rute Penerbangan New Delhi-Bali Dibuka

Denpasar
Pria Asal Sri Lanka Ditemukan Tewas di Hotel Bali, Sempat Minum Alkohol dan Obat Kuat

Pria Asal Sri Lanka Ditemukan Tewas di Hotel Bali, Sempat Minum Alkohol dan Obat Kuat

Denpasar
2 WNA Asal Malaysia Dideportasi Usai Dipenjara karena Kasus Narkotika

2 WNA Asal Malaysia Dideportasi Usai Dipenjara karena Kasus Narkotika

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com