Proses pencelupan warna dapat dilakuan beberapa kali tergantung kepekatan warna yang diinginkan.
Pembuatan tenun Sumba biasaya dilakukan oleh wanita. Para wanita Sumba telah belajar menenun sejak kanak-kanak, sekitar usia 8 hingga 10 tahun.
Baca juga: Ribuan Tenun Sumba di Tangan Kolektor Asing
Dilansir dari Kompas.com (19/10/2020), masyarakat Sumba pertama kali menenun sekitar 1800-1900-an hingga saat ini.
Tenun Sumba juga mengalami pergeseran nilai sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Salah satu alasan orang Sumba menenun adalah sebagai ritual persembahan syukur kepada Tuhan. Pada tahap ini, nilai seni dan budaya diutamakan.
Motif yang muncul adalah motif binatang dan motif yang menggambarkan karakteristik orang Sumba.
Kain ditenun oleh keluarga bangsawan dan digunakan sebagai ritual keagamaan.
Masyarakat Sumba menenun untuk menggambarkan status sosial dan keperluan adat, terjadi sekitar tahun 1900-an.
Tenun Sumba mengalami pergeseran nilai yang ditandai dengan motif yang berbeda.
Motif yang digunakan, seperti motif Patola Kamba yangg merupakan gambar bunga-bunga yang diadopsi dari Patola India.
Pada sekitar 1970-an, tenun Sumba mulai dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Penulis: Nicholas Ryan Aditya | Editor: Anggara Wikan Prasetya
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.