Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Kompas.com - 25/04/2024, 11:45 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Dua pria warga negara asing (WNA) Amerika Serikat, berinisial AA dan ZAA, menganiaya seorang pecalang (petugas keamanan desa adat) hingga babak belur di Jalan Raya Kuta Nomor 2, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Aksi penganiayaan ini terjadi karena pelaku tidak terima ditegur oleh korban untuk mengecilkan volume musik di vila tempat mereka menginap, Senin (22/4/2024) sekitar pukul 03.00 Wita.

Baca juga: Saat Dua WNA Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

"Terlapor (pelaku) memukul pelapor (korban) berkali kali dengan tangan dan terlapor lainnya memukul menggunakan tongkat besi mengenai kepala dan paha kanan pelapor," ungkap Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Anggi Wahyu Romadhoni saat dihubungi, Kamis (25/4/2024).

Anggi mengatakan aksi penganiayaan yang dilakukan secara brutal ini berawal ketika korban mendapat keluhan dari penghuni vila terkait suara musik keras dari vila tempat para pelaku menginap.

Baca juga: Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Mendapat laporan itu, korban bersama sekuriti setempat langsung menuju vila para pelaku. Korban meminta agar mereka mengecilkan volume musik.

Namun, saat korban hendak pulang dari vila tersebut tiba-tiba kedua pelaku langsung memukul korban secara membabi-buta dengan tangan dan tongkat besi.

"Motifnya pelaku tidak terima ditegur oleh korban untuk mengecilkan suara musik," kata dia.

Akibat kejadian itu, korban mengalami rasa sakit karena luka robek di kepala, pipi kiri sakit dan bengkak, paha kanan sakit dan bengkak. Korban lalu melapor ke polisi.

Anggi mengatakan setelah menerima laporan, anggota langsung dikerahkan untuk menangkap kedua turis pria itu.

Saat ini, kedua pelaku ditahan di Polsek Kuta untuk diproses hukum lebih lanjut. Mereka bakal dijerat dengan Pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketahuan 'Overstay' saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com