Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Kompas.com - 25/04/2024, 17:32 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal Jerman, berinisial LW (38), diduga menganiaya NPAA (35), karyawan di sebuah vila di Jalan Pura Masuka, Banjar Kerta Lestari, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, peristiwa ini bermula ketika korban bersama dua karyawan lainnya didampingi aparat keamanan setempat menemui pelaku pada Selasa (23/1/2024) sekitar pukul 13.30 Wita.

Saat itu, korban mengingatkan pelaku agar meninggalkan vila tersebut karena pembayaran sewa vila yang ditempatinya sudah menunggak sebulan atau selama Januari 2024.

Baca juga: 2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Kemudian, korban bersama karyawan lainnya mengeluarkan barang-barang secara paksa lantaran turis perempuan tersebut menolak meninggalkan vila.

"Tidak terima barangnya dikeluarkan lalu terlapor (pelaku) mencari korban, langsung mencekik dan mencakar leher kiri korban dari belakang. Bahkan terlapor mengancam korban menggunakan pisau," kata Jansen, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Jansen mengatakan, korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Selatan dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/10/I/2024/SPKT.UNIT RESKRIM/POLSEK KUTA SELATAN/POLRESTA DENPASAR/POLDA BALI, 23 Januari 2024.

Saat ini, polisi telah mengumpulkan barang bukti dan mengambil keterangan sejumlah saksi termasuk korban dan pelaku.

Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mengecek kelengkapan administrasi dan identitas WNA tersebut.

Jansen mengungkapkan, peristiwa itu belakangan menjadi sorotan setelah WNA tersebut mengunggah sebuah video pernyataan di akun media sosialnya.

Dalam video itu, LW menyebut bahwa dia merasa telah diperlakukan tidak adil oleh aparat penegak hukum di Indonesia dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Realita di lapangan yang bersangkutan, LW, menunggak pembayaran sewa vila dan ketika ditagih oleh owner malah marah dan melakukan penganiayaan ke salah satu karyawan vila," kata dia.

Berkaca dari kasus ini, Jansen berharap tidak langsung percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial tanpa terlebih dahulu mengecek fakta sebenarnya.

"Mari kita bijak dalam menggunakan media sosial dan Kepolisian tentunya akan memproses kejadian ini dengan tegas dan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Mantan Kepala Polresta Denpasar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com