Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata Bali Usulkan Kunjungan WN Rusia dan Ukraina ke Bali Dibatasi, Diduga karena Bekerja secara Ilegal

Kompas.com - 28/02/2023, 20:08 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Pelaku sektor industri pariwisata di Bali mengusulkan pemerintah sementara waktu membatasi kunjungan warga negara Rusia dan Ukraina ke Pulau Dewata.

Hal tersebut dilakukan karena WNA dari kedua negara tersebut selama ini diduga bekerja secara ilegal dengan berkedok sebagai wisatawan mancanegara di Bali.

Baca juga: Masuk Bali Pakai Visa Investor, WN Rusia Malah Jadi Fotografer, Berujung Dideportasi

"Untuk sementara daripada kita menjadi tempat-tempat suaka lebih baik kita batasi dulu kedatangan mereka. Karena mereka kalau enggak ada kerjaan otomatis mengambil pekerjaan porsi orang lokal," kata Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adyana saat dihubungi wartawan pada Selasa (28/2/2023).

Adyana mengatakan, saat ini pihaknya belum menemukan bukti yang kuat bahwa WNA dari Rusia dan Ukraina bekerja secara ilegal di Bali.

Namun dia menemukan sejumlah informasi dari media sosial dan pemberitaan media.

"Sementara dari Rusia dan Ukraina, melihat dari pemberitaan yang ada ya, saya enggak menuduh, kita harus antisipasi pariwisata kan baru recovery perlu ada arahan dari gubernur, pemerintah terkait hal ini. Satu pariwisata berkualitas, kedua industri tertib. Jadi ini harus dilakukan perbaikan," kata dia.

Baca juga: Pemprov Bali Bentuk Satgas untuk Mengurangi Pelanggaran Wisatawan Mancanegara

Dia menduga WN Rusia dan Ukraina berbondong-bondong datang ke Indonesia dengan berkedok sebagai wisatawan untuk menghindari perang sekaligus mencari nafkah di Bali.

"Ada semacam seperti itu tidak menutup kemungkinan seperti itu, menghindari kewajiban militer dan sebagainya. Dampak perang mereka pergi ke luar daerah dan terus di sini karena enggak punya penghasilan mereka bekerja apa saja," kata dia.

Menurut data Dinas Pariwisata Bali, WNA Rusia yang berkunjung ke Bali pada tahun 2022 sebanyak 58.031 orang. Sedangkan, Januari 2023 tercatat sebanyak 22.703 orang.

Sementara untuk WNA Ukraina yang berkunjung ke Bali pada tahun 2022 sebanyak 7.466 orang dan pada Januari 2023 sebanyak 2.633 orang.

Secara keseluruhan, jumlah WNA Rusia dan Ukraina yang berkunjung ke Bali sejak 2022 sampai Januari 2023 ini sebanyak 90.833 orang.

Menurut dia, keberadaan WNA Rusia dan Ukraina yang diduga bekerja secara ilegal dapat berdampak pada ekonomi masyarakat yang bersumber dari pariwisata.

Karena itu, dia berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca juga: WN Rusia di Bali Mengaku Diserang Rekan Senegara, Salah Satu Pelaku Ditangkap di Bandara

"Saat mereka pindah secara masif ke Bali ditakutkan mereka akan mengambil porsi orang lokal dengan cara berusaha secara ilegal dan mematikan UMKM dan pemerintah harus mencegah ini terjadi. Kedatangan mereka kita butuhkan sebagai wisatawan, bukan yang lainnya," kata dia.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu, mengatakan masih mendalami terkait isu WNA Rusia dan Ukraina melakukan pelanggaran keimigrasian di Bali.

Anggiat tidak memungkiri bahwa pelanggaran keimigrasian lebih didominasi oleh WNA asal Rusia. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan bahwa banyak WNA Rusia yang datang ke Bali untuk menghindari perang sekaligus mencari nafkah.

"Tahun 2023 memang ada beberapa tindak keimigrasian bagi WNA, memang terbanyak dari Rusia, Apakah itu kita jadikan parameter? nanti dulu karena beberapa WNA kan sejak pandemi (Covid-19) ada yang tidak tidak bisa kembali ke negaranya apalagi masa perang karena penerbangan ke Ukraina atau Rusia tidak ada, jika ada mungkin satu dua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Polisi Gerebek Vila yang Diduga Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Denpasar
PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

PDI-P Bali Usulkan 2 Nama untuk Dampingi Koster pada Pilkada 2024

Denpasar
Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Koster Sebut Permintaan Maafnya Pernah Tolak Tim Israel Bukan karena Pilkada

Denpasar
Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Sakit Hati Diminta Uang Lebih, Pria di Bali Bunuh Teman Kencannya

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Saat Bendesa Adat di Bali Diduga Peras Investor Rp 10 Miliar...

Denpasar
Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Kepala Desa di Bali yang Terjaring OTT Diduga Pernah Peras Investor Asing

Denpasar
Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Kepala Desa di Bali Terjaring OTT

Denpasar
APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

APMF 2024 Digelar di Bali, Soroti Perkembangan Tren dan Dinamika Industri

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

WN Rusia Diduga Perkosa WNA di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com