BULELENG, KOMPAS.com - Pengurus Pura Cemara Geseng di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, melapor ke Polres Buleleng, senin (17/4/2023) terkait kejadian perusakan pura oleh orang tak dikenal.
Warga yang melapor adalah perwakilan Umat Hindu Desa Sudaji Kecamatan Sawan, Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada dan Desa Lemukih, Kecamatan Sawan. Pura tersebut berlokasi di perbatasan tiga desa.
Perwakilan pengurus pura, Gede Eka Rediastina mengatakan, pelaporan didasari adanya kesepakatan antara umat Desa Adat Sudaji, Desa Adat Silangjana, dan Desa Adat Lemukih.
Dari hasil kesepakatan, pencurian yang mengakibatkan rusaknya pura sudah mencoreng umat Hindu yang berada di tiga Desa tersebut.
Baca juga: Pura di Buleleng Dirusak Orang Diduga Maling yang Incar Logam Mulia
Kejadian itu pun yang menimbulkan kerugian senilai sekitar Rp 300 juta.
"Kami estimasikan kerugiannya mencapai Rp 300 juta. Karena kerugian ini tidak hanya bangunan fisik,melainkan ada rentetan upacara-upacara yang harus dilakukan," katanya, di Buleleng.
Sejauh ini, ada 13 bangunan pelinggih yang dirusak. Logam mulia yang ada di bangunan pelinggih itu juga dicuri.
Ia berharap agar polisi bisa menuntaskan kasus ini secepatnya karena menyangkut kenyamanan umat Hindu.
"Kami harap kasus ini bisa segera diungkap," tutupnya.
Baca juga: Viral Foto WNA Berpose Telanjang di Pohon Sakral Pura Babakan Bali
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatasi, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian.
"Nantinya akan meminta keterangan beberapa saksi termasuk masyarakat setempat, mencari bukti pendukung," kata dia.
Pihaknya berharap, masyarakat yang mengetahui kejadian ini untuk memberitahu polisi.
Sebelumnya, Pura Puncak Cemara Geseng di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dirusak orang tak dikenal.
Orang yang diduga maling melakukan perusakan di beberapa bagian bangunan pelinggih.
Baca juga: Bus Listrik Terbakar di Parkiran Pura Besakih Bali, Diduga Korsleting Saat Isi Daya
Menurut Kepala Banjar Adat Buah Banjah, Desa Lemukih, Ketut Arsana kondisi tersebut baru terungkap setelah ia menyadari beberapa kerusakan, pada 25 Maret 2023 lalu. "Awalnya yang saya temukan terbongkar adalah bagian pondasi salah satu pelinggih. Kemudian saya keliling pura, ternyata pelinggih lain juga sudah terbongkar bagian bawahnya," ujarnya, Kamis (13/4/2023) di Buleleng.
Bangunan yang dirusak tersebut sempat ia rekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Ia menyebutkan, pelaku diduga merusak bangunan pelinggih untuk memgambil logam mulia yang ditanam sebagai sarana upacara saat pembangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.