BULELENG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan World Mosquito Program (WMP) akan melepas jutaan nyamuk berbakteri Wolbachia di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Tujuannya untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Senior Program WMP, Man Magilan mengatakan, nyamuk Wolbachia telah terbukti menurunkan 77 persen kasus DBD dan angka rawat inap hingga 88 persen di Kota Yogyakarta.
Baca juga: Hewan Kurban di Buleleng Wajib Sudah Vaksinasi PMK
"Pada tahun 2023, WMP memulai program perluasan di Provinsi Bali, dengan target Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng," ujarnya di Buleleng, Kamis (6/7/2023).
Menurutnya, nyamuk Wolbachia akan disebarkan ke semua kecamatan.
"Nyamuk ber-Wolbachia akan disebarkan ke seluruh kecamatan dan 55 desa di Kabupaten Buleleng selama 12-20 minggu, sebelum nyamuk bisa berkembang-biak tanpa perlu pelepasan lagi," jelasnya.
Baca juga: Waspada DBD Meski Cuaca Panas Akibat Fenomena El Nino
Nyamuk Wolbachia akan kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan keturunan yang ber-wolbachia.
Penyebaran nyamuk Wolbachia akan mulai dilakukan pada November 2023. Ada sebanyak 10 juta nyamuk ber-Wolbacia, yang akan diproduksi setiap minggunya di sebuah laboratorium di Kota Denpasar.
Ia menjelaskan, Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 50 persen serangga seperti lalat buah, lebah dan kupu-kupu.
Wolbachia kemudian dimasukan ke dalam nyamuk Aedes aegypti. Sehingga dapat menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Sucipto mengatakan, kasus DBD di Buleleng cukup tinggi. Sejak Januari hingga Juni 2023, kasus DBD mencapai 616.
"Kami sangat antusias dengan program ini, karena kasus DBD di Buleleng masih tinggi. Semoga metode ini berhasil dan menekan kasus DBD di Buleleng," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.