Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Rusia di Bali Ditemukan Tewas Terlilit Tali Papan Seluncur

Kompas.com - 07/07/2023, 13:51 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pria warga negara Rusia, AK (31), ditemukan tewas terlilit tali papan seluncur di sebuah homestay di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (7/7/2023).

Dari hasil pemeriksaan polisi, korban diduga tewas bunuh diri karena depresi.

"Menurut beberapa temannya, korban memang beberapa kali menceritakan tentang depresi atau frustasi tentang hidupnya namun tidak tahu apa penyebabnya," kata Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Jumat.

Baca juga: Sekelompok Pemuda di Bali Bacok Warga dan Rusak Rumah Korban Usai Ditegur karena Ribut Saat Malam Hari

Dalam keterangan tertulisnya, Sukadi mengungkapkan, keberadaan mayat korban pertama kali dilihat oleh pemilik tempat penginapan tersebut sekitar pukul 06.15 Wita.

Saksi awalnya mengira korban sedang tertidur dengan posisi duduk bersimpuh di teras kamar. Dia pun terkejut saat melihat leher terlilit tali papan seluncur dan dalam kondisi tak bergerak.

"Saksi dikagetkan dengan leher korban yang sudah terjerat tali papan surfing dan masih menggunakan headset di kedua telinganya," kata dia.

Baca juga: Yang Mundur sebagai Penyelenggara World Beach Games adalah Panitia Pusat, Bukan Pemprov Bali

Setelah melihat kejadian tersebut, dia kemudian memberitahu kepada rekan senegara korban yang menginap di lokasi tersebut.

Teman korban bernama Aizhan Gumarova (34), perempuan asal Rusia, menerangkan, pada malam sebelum kejadian dia sempat dibangunkan oleh korban.

Dia tak mengira jika perbincangan kurang lebih 10-15 menit dengan korban itu untuk yang terakhir kalinya.

"Saksi selalu mendapat informasi dari korban tentang berbagai masalah depresi hidupnya, ekonomi, emosi korban. Saksi tidak mendengar suara apapun selama dini hari sampai bangun tidur," kata Sukadi.

Sukadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban tidak temukan tanda-tanda kekerasan dan ditemukan beberapa obat dari dalam kamar korban.

Saat ini, jenazah korban dititipkan di Ruang Jenazah RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar sembari menunggu tindak lebih lanjut.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com