Sandiaga Apresiasi Gibran karena Angkat Desa Wisata dalam Debat Cawapres

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, karena mengangkat isu desa wisata dalam debat cawapres 2024.

Menurutnya, isu yang diangkat pasangan calon presiden nomor 2, Prabowo Subianto, itu meningkatkan profil 6.000 desa wisata di Nusantara.

"Saya juga apresiasi beliau (Gibran) mengangkat desa wisata di debat cawapres yang lalu, ini meningkatkan profil desa-desa wisata dari total 6.000," kata Sandiaga usai menghadiri diskusi bersama pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Badung, Bali, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan Pemerintahan Jokowi-Maruf Solid

Sandiaga mengaku sempat memberikan masukkan kepada colon wakil presiden nomor 3, Mahfud MD, terkait Desa Wisata Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Masyarakat setempat terkenal sebagai pengrajin keris. Bahkan, karya keris mereka sempat menjadi sovenir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022.

"Jadi saya sangat bersyukur topik pariwisata ini angkat ke level debat dan mudah-mudahan nanti menjadi prioritas utama pemerintah selanjutnya," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, sempat mengangkat desa wisata nomor satu yang ada di Mojokerto, Jawa Timur, saat debat keempat Pilpres 2024di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Sandiaga Uno Yakin PPP Bisa Dongkrak Suara Ganjar-Mahfud di Jawa Barat

Menurutnya, desa nomor satu di Indonesia itu merupakan contoh bagus agar masyarakat desa tidak meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja di kota.

"Saya pernah ke Mojokerto di situ ada desa wisata nomor 1 se-Indonesia kemarin dapat penghargaan dari Pak Sandiaga Uno," kata Gibran.

"Intinya adalah desa wisata dibangun dengan masyarakat desa, punya saham di destinasi wisata tadi, jadi ini salah satu contoh yang baik cara bagaimana agar masyarakat desa tidak meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota," sambung Gibran.