BALI, KOMPAS.com- Ni Nengah Rusmini meyakini senior yang menganiaya putranya Putu Satria Ananta Rastika (19) di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) lebih dari satu orang.
"Saya yakin (penganiaya anak saya) lebih dari satu, Pak (Menhub)," kata Rusmini sambil menangis di hadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berkunjung ke rumah duka, Desa Gunaksa, Kecamtan Dawan, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024).
Baca juga: 4 Kebijakan Baru Menhub di STIP Buntut Senioritas Berujung Tewasnya Taruna Tingkat I
Rusmini kemudian bercerita mengenai keadaan tubuh putranya yang mengalami luka parah.
"Enggak mungkin (hanya satu pelaku), hidungnya berdarah, bibirnya sampai hancur," ujar dia.
Kepada Menhub, Rusmini minta semua pelaku yang terlibat dalam kematian putranya diadili.
"Mohon pelaku ditangkap, beri kami keadilan seadil-adilnya, Pak," ratap Rusmini.
Baca juga: Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior
Menanggapi hal tersebut Menhub mengaku kasus tersebut sudah ditangani oleh kepolisian.
Untuk diketahui, sudah ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Mulanya polisi menetapkan satu senior bernma Tegar Rafi Sanjaya (21) sebagai tersangka.
Satreskrim Polres Jakarta Utara lalu menetapkan tiga tersangka baru yang juga merupakan taruna STIP berinisial A, W, dan K.
Baca juga: Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final
Menindaklanjuti insiden tersebut, Menhub menegaskan akan menghilangkan atribut kepangkatan untuk memutus rantai senioritas di sekolah kedinasan itu.
"Atribut ini juga membuat adanya gap senior dan junior, oleh karenanya serta merta minggu depan semua atribut kita hilangkan," tandas Menhub usai melayat ke rumah duka.
Selain ketentuan pemakaian seragam di sekolah kedinasan itu, taruna dan taruni tidak diwajibkan untuk tinggal di asrama.
Baca juga: Menhub Hilangkan Atribut Kepangkatan Imbas Senioritas Berujung Maut di STIP
Mereka bakal ditempatkan di rumah kos yang dekat dengan kampus.
"Kami akan membuat suatu yang lebih humanis. Satu hari pakaian putih, satu hari pakaian batik, di hari libur mereka pakai pakaian bebas," ujar dia.