Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebijakan Baru Menhub di STIP Buntut Senioritas Berujung Tewasnya Taruna Tingkat I

Kompas.com - 10/05/2024, 10:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menerapkan sejumlah kebijakan baru menyusul tewasnya taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rastika (19) di tangan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21).

Tindakan penganiayaan berujung maut yang terjadi pada Jumat (3/5/2024) tersebut merupakan buntut dari arogansi senior di sekolah kedinasan itu.

Berikut empat kebijakan baru yang akan diterapkan Menhub di STIP:

Baca juga: Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Aturan soal seragam

Menhub akan mengubah ketentuan pemakaian seragam di STIP yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu.

Menhub bakal menghilangkan atribut kepangkatan demi memutus rantai senioritas mulai pekan depan.

"Atribut ini juga membuat adanya gap senior dan junior oleh karenanya serta merta minggu depan, semua atribut kita hilangkan," kata Menhub usai melayat ke rumah duka di Desa Gunaksa, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Kemudian, Menhub juga mengatur soal pemakaian seragam lain agar lebih humanis.

"Tidak tiap hari menggunakan seragam itu (kedinasan) Satu hari pakai pakaian putih, satu hari pakaian batik, di hari libur mereka pakai pakaian bebas," ujar dia.

Menunda penerimaan siswa baru

Budi Karya juga berencana menunda penerimaan mahasiswa baru untuk angkatan 2024-2025.

Hal itu dilakukan untuk memutus "tradisi buruk" di STIP.

"Dalam jangka pendek, kami akan mempertimbangkan untuk melakukan moratorium di satu angkatan itu kita enggak terima. Tujuannya agar memutus tradisi jelek sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior," kata dia.

Baca juga: Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Tak wajib asrama untuk tingkat II

Kebijakan selanjutnya adalah tidak mewajibkan mahasiswa atau taruna-taruni tingkat II untuk tinggal di asrama.

Mereka bisa tinggal di rumah kos yang dekat dengan lokasi kampus.

"Bahkan yang akan datang, kami hanya memberikan tempat asrama hanya tingkat I. Tingkat II kita minta untuk tinggal di sekitar kampus dan kami memberikan kesempatan orangtua turut mengasuh sebagai satu komite sehingga proses-proses evaluasi dan proses koreksi itu bisa terjadi dengan serta merta," katanya

Ubah kurikulum

Menhub pun akan mengevaluasi dan mengubah kurikulum di sekolah kedinasan tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Denpasar
Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Denpasar
Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Denpasar
Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Denpasar
Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Denpasar
Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Denpasar
Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Denpasar
Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Denpasar
Disambut Jokowi di 'Gala Dinner' WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Disambut Jokowi di "Gala Dinner" WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Denpasar
Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com