Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Senior STIP Belum Sampaikan Belasungkawa, Rusmini: Anak Saya Manusia, Lho Bukan Binatang

Kompas.com - 10/05/2024, 10:35 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KLUNGKUNG, KOMPAS.com- Ni Nengah Rusmini, ibu dari taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19), menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap keluarga senior penganiaya putra sulungnya.

Akibat penganiayaan tersebut, putra yang dicintainya tersebut pulang dalam kondisi tak bernyawa.

Rusmini juga kecewa lantaran keluarga tersangka tak pernah datang atau menghubungi mereka untuk menyampaikan belasungkawa.

"Paling tidak kasih tahu lah anaknya, ajarkan kasih sayang pada anaknya. Itu manusia loh bukan binatang, hal apa yang diajarkan sehingga kok bisa anak saya diperlakukan seperti itu," kata dia di rumahnya, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: 4 Kebijakan Baru Menhub di STIP Buntut Senioritas Berujung Tewasnya Taruna Tingkat I

Belum ada permintaan maaf

Ni Nengah Rusmini, ibu dari taruna tingkat STIP, Putu Satria Ananta Rastika (19), saat meratapi kepergian putranya di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Kamis (9/5/2024).  Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang GintaYohanes Valdi Seriang Ginta Ni Nengah Rusmini, ibu dari taruna tingkat STIP, Putu Satria Ananta Rastika (19), saat meratapi kepergian putranya di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Kamis (9/5/2024). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Rusmini mengatakan belum ada permintaan maaf dari keluarga pelaku.

"(Keluarga pelaku) belum (melayat) sampai sekarang. Saya wajahnya (pelaku) aja belum tahu, keluarganya ibunya dan ayahnya. Mungkin keluarga besarnya sama sekali enggak permintaan maaf ke keluarga kami. Kami sangat kecewa, enggak ada iktikad baik sama sekali," kata dia.

Rusmini berharap, tidak ada lagi korban kekerasan akibat tradisi senioritas di sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan tersebut.

Dia juga meminta semua pihak untuk mengawal proses hukum para pelaku agar anaknya yang menjadi korban mendapat keadilan.

"Masih terus berusaha mencari bukti baru biar ada tersangka lain. Ini sangat ganjil saya melihat jenazah anak saya banyak luka kok ini cuma satu orang (pelakunya) enggak mungkin," kata dia.

Baca juga: Anandita Ragu Masuk STIP Usai Kakaknya Tewas Dianiaya Senior

Tewas dianiaya

Jenazah Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta saat dipindahkan dari rumah duka B ke rumah duka A di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Jenazah Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta saat dipindahkan dari rumah duka B ke rumah duka A di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).

Seperti diketahui, taruna STIP Jakarta asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali Putu Satria tewas di tangan seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21), di toilet kampus pada Jumat (3/5/2024).

Tegar menilai Putu kurang sopan karena masuk ke dalam kelas-kelas dengan menggunakan baju olahraga.

Akhirnya, Tegar membawa Putu bersama keempat temannya ke toilet pria yang berada di lantai dua kampusnya.

Baca juga: Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Tegar memukul Putu sebanyak lima kali di bagian ulu hati sampai terkapar dan lemas. Tegar juga menarik lidah Putu sampai jalur pernapasannya tertutup dan tewas.

Polisi telah menetapkan empat orang senior sebagai tersangka dalam kasus ini.

Selain Tegar, polisi juga menetapkan senior bernama A karena menjadi orang pertama yang memanggil Putu. Kemudian W dan K yang memprovokasi sampai terjadi penganiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Denpasar
Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Denpasar
Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Denpasar
Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Denpasar
Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Denpasar
Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Ratusan Wisatawan Mancanegara Santap Olahan Ikan Gratis di Lovina Bali

Denpasar
Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Denpasar
Disambut Jokowi di 'Gala Dinner' WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Disambut Jokowi di "Gala Dinner" WWF Bali, Puan: Pertemuan yang Ditunggu

Denpasar
Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Elon Musk di Pembukaan WWF Bali: Alien Mungkin Menamai Kita Air

Denpasar
Di Depan Delegasi WWF,  Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Di Depan Delegasi WWF, Jokowi Sebut Petani Kecil Rentan Alami Kekeringan di Tahun 2050

Denpasar
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Kenalkan Prabowo kepada Delegasi

Denpasar
Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com