JEMBRANA, KOMPAS.com — Angin puting beliung menerjang Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 18.30 Wita.
Bencana itu mengakibatkan 3 bangunan rusak dan memicu kepanikan warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, Putu Agus Artana, mengatakan puting beliung terpantau muncul bersamaan dari 2 arah berbeda.
"Menurut keterangan warga, terbentuk 3 angin puting beliung dari arah timur dan 2 angin dari barat. Semuanya berasal dari laut dan bergerak cepat ke daratan," ujar Agus, Rabu (10/2025).
Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Tuban Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Laporan kejadian kali pertama diterima BPBD pada pukul 19.00 Wita.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana menuju lokasi melakukan asesmen.
Hasil kaji cepat BPBD menyatakan tiga bangunan mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung.
1 Rumah warga bernama Nyoman Gede Ladra berukuran 4 meter x 6 meter rusak pada bagian atap. Kerugian diperkirakan Rp 3 juta.
"Penghuni telah mengungsi ke rumah saudaranya," kata dia.
Baca juga: Angin Puting Beliung Kembali Terjang Lumajang, 16 Rumah Rusak
Kerusakan juga dilaporkan terjadi pada atap bangunan ukuran 6 meter x 8 meter. Total kerugian Rp 5 juta.
Atap kantor dan atap area parkir pabrik ukuran 15 meter x 4 meter rusak. Estimasi kerugian Rp 5 juta.
"Tiga lokasi ini berada berdekatan. Seluruh kerusakan didominasi bagian atap yang tersapu angin kuat," kata Agus Artana.
Baca juga: Angin Puting Beliung Ngamuk, Rusak 23 Rumah di Wonosobo
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan meninjau lokasi terdampak bencana kemarin malam.
Ia meminta BPBD, Camat Mendoyo, perangkat Desa Penyaringan, TNI, dan Polri untuk menggelar gotong royong perbaikan darurat pagi ini.
BPBD juga menyerahkan bantuan awal berupa 1 terpal untuk rumah warga atas nama Nyoman Gede Ladra.
"Kebutuhan mendesak yang masih diperlukan saat ini adalah terpal tambahan dan bantuan sembako," katanya.
Agus Artana menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem mengingat angin kencang dan hujan intens masih dapat terjadi di wilayah Jembrana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang