DENPASAR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor 3 Prabowo Subianto mempertanyakan agenda orang-orang yang tidak setuju dengan program lumbung pangan atau food estate.
Padahal, keberadaan program lumbung pangan akan membantu Indonesia dari ketergantungan impor.
"Ada orang-orang pintar saya enggak tahu dia kerja untuk siapa yang tidak setuju bahwa kita punya lumbung-lumbung pangan sendiri," kata Prabowo dalam HUT Partai Gerindra di Hotel Meru Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Komentari Debat Capres, Prabowo: Bicara Bangsa Hanya Diberi Waktu 4 Menit
Selanjutnya, Prabowo menyebut akan tetap melanjutkan program yang digagas Presiden Joko Widodo tersebut. Sebab, program ini tidak hanya membuat Indonesia kuat dalam pasokan pangan, tetapi juga untuk menjamin ketersediaan pangan murah bagi masyarakat.
Ia berjanji tidak hanya membuat program swasembada pangan, tetapi juga menciptakan program swasembada bahan bakar minyak (BBM) dan energi yang ramah lingkungan.
Prabowo mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan orang-orang pintar dan para pakar untuk membuat BBM berbahan baku kelapa sawit, singkong, tebu, dan aren.
"Nanti BBM kita ramah lingkungan BBM, nanti dari tanaman, solar dari kelapa sawit, bensin dari tebu, dari singkong, dari aren, kita mungkin satu negara di antara sedikit negara di dunia yang BBMnya hijau green energy kita ramah lingkungan dan kita berdiri di atas kaki kita sendiri," kata dia.
Adapun program food estate merupakan program pemerintah Presiden Joko Widodo yang salah satunya digarap oleh Kementerian Pertahanan di bawah kendali Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca juga: Saat Prabowo Ralat Pernyataan soal Indonesia adalah Raksasa yang Akan Bangun
Namun, program tersebut beberapa waktu belakangan mendapat kritikan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta pasangan capres-cawapres nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Mereka kompak menyebut program tersebut merupakan proyek gagal dan merusak lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.