Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Soroti Travel Bodong Saat Mudik Lebaran di Bali, Sehari Diduga Capai 125 Unit Kendaraan

Kompas.com - 01/04/2024, 14:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali menyoroti munculnya Angkutan Antar Jemput Antarprovinsi (AJAP) ilegal saat arus mudik Lebaran 2024.

Peningkatan angkutan mudik ilegal tersebut terjadi sejak Maret 2024. Badan Pengelola Transportasi Darat Bali juga telah melakukan inspeksi mendadak di Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga: Demi Keamanan, ASDP Ketapang Ajak Pengguna Angkutan Lebaran Tak Beli Tiket Online lewat Calo

"Ini (angkutan antar jemput antarprovinsi ilegal) merugikan, kami sudah sering melaporkan dan menyampaikan agar jangan melakukan hal-hal ilegal," ungkap Ketua DPD Organda Bali I Ketut Edi Dharma Putra, seperti dikutip dari Antara.

Edi mengungkapkan berdasarkan catatan, dalam sehari ada 125 unit angkutan antar jemput antarprovinsi ilegal atau travel bodong.

Menurutnya, kendala angkutan ilegal tersebut adalah usia kendaraan yang lebih dari 10 tahun.

"Kami coba tempo hari mengumpulkan agar melegalkan diri namun berbenturan dengan umur kendaraan," katanya.

Baca juga: Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Rugikan angkutan legal

Organda Bali menolak kehadiran AJAP ilegal tersebut lantaran merugikan PO legal.

Edi menurutkan jika sehari satu unit kendaraan ilegal mengangkut 10 penumpang dan jumlahnya ada 125 unit hal itu akan berdampak bagi angkutan legal.

"PO bus legal sangat mengeluhkan apalagi di musim mudik sangat dirasakan, tergerus penumpangnya ke sana, dia tidak berisin tidak mengikuti aturan main tapi berjalan sesuai mekanisme yang sama dengan legal," ujar dia.

Selain itu, menurut dia, pemudik yang menumpangi travel bodong tidak dibekali dengan asuransi.

Baca juga: Sopir Bus Angkutan Lebaran Jalani Tes Kesehatan dan Narkoba

Penumpang tak tahu

Edi mengatakan, mayoritas penumpang yang menggunakan jasa angkutan antar jemput antarprovinsi ilegal adalah lantaran tak tahu.

"Mereka dari pintu diantar sampai tujuan, juga pengenalan konsumen yang matang sehingga orang tidak terasa naik kendaraan ilegal," kata dia.

Menurutnya ada ciri-ciri yang dapat dilihat penumpang untuk membedakan kendaraan.

"Yang jelas ilegal kalau memakai pelat pribadi hitam tidak pelat kuning, walaupun ada juga yang menipu seolah-olah pelat kuning," kata Edi.

Organda Bali berharap oknum pelanggar diberi tindakan tegas.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com