DENPASAR, KOMPAS.com - Usai dibukanya pintu masuk internasional di Bali, satu kasus Covid-19 langsung ditemukan dari seorang WNI yang datang dari Jepang.
Satu WNI ini datang dari Narita, Jepang bersama enam wisatawan asing dan lima WNI lainnya yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Itu saja (yang positif), sampai sekarang belum ada lagi," kata Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Dinas Jabatan Gubernur Bali, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Seorang WNI yang Tiba dari Jepang Positif Covid-19, Gubernur Bali: Langsung Dikarantina
Koster menjelaskan bahwa mereka sudah langsung dikarantina sejak mendarat di Bali pada 3 Februari 2022 lalu.
"Tanggal 3 (Februari) sudah ada yang datang dari Narita, Jepang (ke Bali), penumpangnya cuma 12 (orang), enam WNA dan enam WNI. Satu WNI positif (Covid-19) langsung dikarantina," ujarnya.
Selain 12 orang yang datang ini, Koster mengatakan Bali akan kedatangan wisatawan lagi dari Singapura pada 16 Februari 2022.
Berdasarkan info awal, Koster menyebut ada sekitar 70 penumpang yang akan menuju ke Pulau Dewata.
"Sudah ada rencana penerbangan dengan lebih dari 70 orang tapi kepastiannya menunggu perkembangan Omicron ini," kata dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 8 Februari 2022
Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, pihaknya sudah menetapkan prosedur bagi pendatang dari luar negeri.
"Ketika dia (wisman) sudah vaksin lengkap dia karantina cuma lima hari. Hari keempat exit test, ketika hasil negatif mereka boleh lanjut berkegiatan," kata Rentin.
Baca juga: Ditemukan Tak Sadarkan Diri, Pedagang Bakso di Bali Ternyata Sudah Meninggal
Syarat lainnya, yakni mengisi health alert card (HAC), memiliki dokumen pemesanan hotel karantina, dan memastikan dokumen keimigrasian.
Saat mendarat, wisatawan yang memiliki suhu tubuh di bawah 38 derajat celsius dapat melanjutkan proses selanjutnya.
Sedangkan wisatawan yang suhu badannya di atas 38 derajat celsius diarahkan menuju ruang pemeriksaan lanjutan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Kalau suhunya di atas ketentuan, nanti akan dibawa ke klinik khusus, kan KKP sudah menyiapkan klinik khusus untuk treatment awal dulu. Setelah di tempat sejuk suhunya kembali normal, setelah itu baru mereka melakukan swab PCR," kata dia.
Baca juga: Gubernur Koster Imbau Warga Tak Rayakan Valentine: Bukan Budaya Bali
Usai melakukan swab PCR, wisman akan mengikuti tahapan pemeriksaan dokumen keimigrasian.
Petugas imigrasi akan secara detail melakukan pemeriksaan termasuk kaitannya dengan protokol kesehatan.
Para wisatawan itu kemudian akan berada di satu ruangan khusus untuk menunggu hasil PCR dan dilakukan pendataan oleh pihak hotel karantina.
Wisatawan yang dinyatakan negatif dapat langsung menuju ke hotel karantina.
Baca juga: Satgas: 90 Persen Penambahan Kasus Covid-19 Disumbang Jawa-Bali
Sedangkan bagi wisman yang positif dan masuk katagori orang tanpa gejala (OTG) akan diarahkan ke hotel isolasi yang lokasinya berbeda dengan hotel karantina.
Sementara bagi wisatawan yang positif Covid-19 dan bergejala akan langsung dibawa ke RS rujukan Covid-19.
"Khusus yang kedatangan besok, mereka sudah me-request hotel tempat mereka karantina. Setiap kedatangan mereka dari luar negeri, mereka sudah full booking, mereka datang ke Bali sudah membawa kelengkapan, sekaligus me-request tempat karantina," tuturnya.
Polda Bali akan memantau pelaksanaan karantina wisatawan agar tetap sesuai prosedur.
Seluruh wisman akan dijawajibkan mengunduh aplikasi monitoring presisi yang dibuat oleh Polri.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor : Andi Hartik, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.