Para auditor menekankan adanya tekanan pada pemulihan ekonomi global akibat gangguan rantai pasokan, peningkatan inflasi, tekanan keuangan, krisis energi, dan potensi bencana akibat iklim yang perlu diantisipasi.
Kemudian, badan pemeriksa keuangan negara peserta G20 menyadari fokus pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan mencapai agenda 2030. SAI20 akan mendorong pemangku kepentingan menciptakan lingkungan publik yang terkelola dengan baik dan keberlanjutan bisnis untuk membantu ketahanan negara berkembang dan merespons berbagai tantangan akibat ketidakpastian global.
SAI20 menyepakati keberlanjutan dan inklusivitas pemulihan ekonomi yang menguntungkan semua. Sehingga, tak ada negara yang tertinggal.
Baca juga: SAI20 Summit Dihadiri 12 Negara Peserta G20, Ketua BPK: Ini Langkah Awal...
SAI20 menyerukan pemerintah G20 mengedepankan kebijakan yang koheren, meningkatkan kerangka kerja efisiensi, akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi. Negara G20 diminta memastikan ketersrdiaan sistem kesehatan yang efisien dan merata.
Negara G20 diminta memastikan percepatan digitalisasi dan merangkul negara lain agar tak ada yang tertinggal. SAI20 juga mendorong transisi energi berkelanjutan diakselerasi.
Badan pemeriksa keuangan negara G20 sepakat keterlibatan multi-stakeholder penting dalam menanggapi isu global.
Terakhir, SAI20 menekankan pentingnya peran badan pemeriksa keuangan sebagai lembaga independen yang berinisiatif dan berperan aktif mendorong efisiensi, akuntabilitas, afektivitas, dan transparansi publik.
"Semua negara yang hadir di sini, mengapresiasi ide dasar pembentukan SAI20, karena ini adalah satu momentum suara dari auditor negara dibawa ke forum G20 secara formal," kata Agus.