DENPASAR, KOMPAS.com - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membantah terjadi krisis air di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
Menurutnya, kekurangan air bersih di lokasi itu belum pada tahap krisis. Meski begitu, ia tidak menampik bahwa pemenuhan kebutuhan air di Nusa Penida mengalami keterbatasan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pariwisata yang cukup pesat sehingga kebutuhan air juga meningkat.
"Kecepatan perkembangan pariwisata ini terlalu cepat sehingga kebutuhan air itu tidak bisa terpenuhi tetapi mereka dapat air kok," katanya saat dihubungi pada Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Wisatawan Asal Taiwan Tewas Saat Menyelam di Perairan Manta Bay Nusa Penida Bali
Suwirta mengatakan, Pemerintah Kabupaten Klungkung telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan air di wilayah yang menjadi salah objek wisata favorit di Bali tersebut.
Pada tahun 2022, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali mengelontorkan dana Rp 15 miliar untuk menambah pompa di sumber mata air Penida.
Baca juga: Jembatan Penghubung Dermaga di Pelabuhan Nusa Penida Bali Selesai Dibangun Lagi
Pompa ini mampu meningkatkan kapasitas produksi air sebanyak 50 liter. Sehingga, debit air yang awalnya hanya 27 liter menjadi 77 liter.
Pada tahun yang sama, BWS Bali memasang dua pompa di sumber mata air Guyangan untuk menambah produksi. Sayangnya, pompa ini belum berfungsi.
"Ndak ada sih krisis air. Jadi saya minta agar BWS mengevaluasi pompa tersebut agar segera bisa berfungsi," kata dia.
Tahun 2023, BWS Bali kembali mengelontorkan dana Rp 53 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi sumber mata air Penida.
Suwirta berharap, proyek ini selesai pada akhir 2023 atau 2024 mendatang untuk memenuhi kebutuhan air warga.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.