BALI, KOMPAS.com- Provinisi Bali menerima 30.000 dosis vaksin antirabies (VAR) dari Kementerian Kesehatan.
Hal itu lantaran Bali menjadi salah satu provinsi dengan angka rabies tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Antisipasi Rabies, Pemkot Semarang Sediakan Vaksin Gratis untuk Hewan Peliharaan
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bali I Nyoman Gede Anom memastikan, stok vaksin antirabies saat di wilayahnya sangat terjamin. Dia berharap kasus kematian akibat rabies dapat ditekan.
"Yang 30.000 dosis sudah datang kemarin dan yang sebelumnya sudah disebar di Puskesmas kabupaten/kota, jadi stok yang ada di Bali saat ini cukup," kata dia di Denpasar, Kamis (22/6/2023), seperti dikutip dari Antara.
Total vaksin antirabies saat ini mencapai 41.300 dosis. Permintaan tertinggi adalah dari Kabupaten Buleleng.
Baca juga: Cara Mengusir Anjing Liar dari Sekitar Rumah, Bisa Cegah Risiko Rabies
Anom menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan warga jika tergigit hewan yang bisa menularkan rabies.
"Yang kita harapkan adalah begitu warga kena gigit atau luak dijilati anjing, khususnya lagi anjing liar, segera dalam 10 menit cuci pakai air sabun," kata dia.
Selanjutnya warga diminta untuk langsung mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencari petugas.
Selanjutnya masyakat bisa mendapatkan suntikan VAR.
Baca juga: 497 Warga Ende Digigit Anjing sejak Januari, 2 di Antaranya Positif Rabies, 1 Meninggal
"Kemungkinan maksimal dievaluasi satu minggu, lihat anjingnya biasanya kalau rabies 3-4 hari sudah mati. Kalau mati langsung VAR yang bersangkutan, kalau sampai dua minggu sehat tidak masalah tetap di-VAR dari awal," kata dia.
Menurutnya vaksin antirabies diberikan sebanyak empat kali.
Yakni hari pertama tergigit, hari ketiga, satu minggu dan setelah dua minggu tergigit.
"Kalau digigit di leher sebulan bisa muncul gejala kalau kaki 2-3 bulan. Tapi pada saat muncul sudah mulai takut air, cahaya, dan keramaian itu fatal dan dipastikan meninggal, sementara kalau sudah di-VAR 100 persen selamat," kata dia.
Adapun Dinas Kesehatan Bali mencatat ada 19.000 kasus gigitan anjing di Bali.
Sebagian besar telah mendapatkan vaksin.
Anom menyarankan, upaya pencegahan sebaiknya juga dilakuakn di hulu dengan memberikan vaksinasi pada hewan penular rabies.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.