KARANGASEM, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan kebakaran lahan yang terjadi di atas bukit viral di media sosial, Senin (25/9/2023).
Dalam video berdurasi sekitar 10 detik itu memperlihatkan kepulan asap dari atas bukit yang direkam dari kejauhan. Sementara di bawah bukit tersebut nampak beberapa rumah pemukiman warga.
Bukit yang terbakar tersebut masuk kawasan Hutan Lindung Gondangdia, di Desa Kertha Mandala, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Baca juga: Kapal Kargo Terbakar di Perairan Lampung, 26 Awak Dievakuasi
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiyasa mengatakan, bahwa kebakaran di bukit tersebut terjadi sekitar pukul 16:00 Wita dan padam sendiri sekitar pukul 17:30 Wita.
Pihaknya tidak melakukan pemadaman karena petugas kesulitan mengakses lokasi kebakaran karena berada di atas bukit.
"Kami tidak melakukan pemadaman, karena itu ada di bukit atau di puncak dan akses juga tidak bisa. Kami hanya memantau perkembangan apinya saja jangan sampai melebar turun," ujarnya, dikonfirmasi Senin di Karangasem.
"Kalau turun memang ada beberapa titik rumah itu yang kami antisipasi agar jangan sampai ke sana," imbuh dia.
Ia menyebutkan, lahan yang terbakar di bukit tersebut diperkirakan mencapai sekitar dua hektar. Adapun lahan yang terbakar adalah ilalang dan padang rumput kering.
"Kalau luasnya kita sulit mengukurnya, karena itu ada di daerah bukit di lereng dan di situ tumbuhannya isinya ilalang, mungkin sekitar dua hektar (yang terbakar)," ungkapnya.
Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran di bukit tersebut. Sementara ini ia menduga disebabkan karena kekeringan di daerah tersebut.
Baca juga: Kebun Jambu dan Jeruk Seluas Satu Hektar di Kota Batu Terbakar
"Kalau kering pasti, karena hujan juga belum turun kemudian juga ada alang-alang di sana," kata dia
Dalam kejadian itu pihaknya memastikan tidak ada kerugian materiil yang dialami karena api hanya merembet di sekitar lereng bukit.
"Apinya mati sendiri kami berjaga di bawah untuk antisipasi. Kebetulan anginnya ke arah berlawanan jadi tidak mengarah ke permukiman. Tidak ada korban dan kerugian materi," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.