KOMPAS.com - Pulau Serangan secara administrasi terletak di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Lokasi pulau tepatnya di sebelah selatan Kota Denpasar.
Pulau Serangan merupakan kawasan bahari yang indah dengan garis pantainya.
Kawasan pulau tersebut juga memiliki wisata budaya, sejarah, dan wisata kuliner yang menggugah selera.
Dulu Pulau Serengan terpisah dengan Pulau Bali, setelah adanya reklamasi pulau tersebut menyatu.
Pulau Serangan merupakan pulau yang cukup kecil dengan panjang sekitar 2,9 kilometer dan lebar 1 kilometer. Garis pantainya kurang lebih sekitar 8 kilometer mengelilingi Pulau Serangan.
Nama Pulau Serangan berasal dari kata sira dan angen, maksudnya tidak lain bahwa pulau tersebut membuat kangen akan keindahannya.
Pulau Serangan berada di antara wisata Tanjung Benoa dan Nusa Dua di selatan, kawasan wisata Sanur di timur laut, dan Pelabuhan Laut Benoa di bagian barat.
Baca juga: Mengenal Masjid Ass Syuhada di Pulau Serangan Bali, Dibangun Perantau Asal Bugis pada Abad ke-17
Pada bagian utara Pulau Serangan berbatasan dengan laut dan hutan bakau. Sehingga, sekitar 60 persen wilayahnya berupa lautan.
Dahulu Pulau Serangan merupakan tempat singgah pelaut dari Makassar untuk mencari air minum. Setelah minum, mereka terkena pengaruh sira angen, yaitu kangen dengan Serangan.
Untuk itu, banyak para pelaut yang memutuskan menetap di sana.
Mereka kemudian membentuk pemukiman yang dikenal dengan Kampung Bugis, hingga saat ini keturunannya terus berkembang.
Masyarakat Pulau Serangan memanfaatkan laut sebagai tempat mata pencaharian.
Adanya reklamasi pulau menyebabkan wilayah pantai berkurang drastis, masyarakat setempat beralih profesi mencari rumput laut atau atau bekerja dalam bidang bahari.
Penduduk Pulau Serangan adalah penduduk asli suku Bali dan pendatang dari berbagai suku, salah satunya suku Bugis.
Dahulu Pulau Serangan merupakan pulau kecil yang terpisah dari pulau Bali, sehingga pengunjung atau masyarakat perlu menggunakan jukung untuk menuju pulau tersebut.
Setelah reklasi pulau tersebut terhubung dengan Pulau Bali,
Terdapat sejumlah aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh pengunjung di Pulau Serangan.
Masyarakat Kampung Nelayan berprofesi sebagai nelayan sejak zaman kerajaan dulu
Pada awalnya mereka adalah para nelayan yang berasal dari Makassar yang melaut hingga perairan Serangan.
Baca juga: Pulau Serangan, Destinasi Baru Wisata di Pulau Dewata
Keturunan nelayan suku Bugis hingga kini masih tinggal dan berkembang di Pulau Serangan. Beberapa generasi menjadi penghuni tetap wilayah tersebut.
Masjid Assyuhada terletak di Kampung Bugis, Jalan Tukad Pekaseh, yang berdiri sejak abad ke-17.
Masjid tersebut berdiri pada saat para pelaut Bugis masuk wilayah tersebut.
Masjid Assyuhada yang digagas oleh ulama besar Makassar bernama Syeikh Haji Mu'min dan menjadi ikon Kampung Bugis
Daya tarik wisata lainnya adalah Al Quran kuno dan makam kuno yang masih terawat baik hingga saat ini.
Pulau Serangan mempunyai wisata bahari yang tidak kalah menarik dibandingkan Nusa Dua, Legian, Sanur, Kuta, dan lainnya.
Banyak biro perjalanan yang mengantarkan wisatawan ke wilayah tersebut.
Berbagai aktivitas wisata yang dapat dilakukan, seperti bermain jet ski, watersport, memancing, diving, bersepeda, trekking, dan lain sebagainya.
Wilayah ini terdapat berbagai penyu dan pernak-pernik penyu. Lokasinya terletak di Jalan Tukad Punggawa.
Ada juga pusat konservasi dan pendidikan penyu yang berada di Jalan Tukad Wisata.
Pengunjung akan melihat proses penyu bertelur, menetas, menjadi tukik, dan dewasa menjadi penyu.
Serangan merupakan wilayah yang tidak terlalu luas sehingga perjalanan dari satu tempat ke lainnya tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Pura Sakenan adalah tempat persembahyangan umat Hindu.
Dalam lontar Bali, Pura Sakenan yang merupakan Pura Kahyangan Jagat dibangun oleh Mpu Kuturan (Rajakretha).
Pembangunan tersebut sebagai wujud syukur karena keindahan Pulau Serangan.
Baca juga: Tanjung Benoa: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Operasional
Bangunan pura mengadopsi konsep yang dibawa oleh Majapahit dari Jawa Timur.
Piodalan atau upacara keagamaan besar dilakukan setiap 210 ahri atau bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Banyak wisatawan yang menggunakan pura sebagai objek foto mengingat sejarah yang tersimpan.
Pengunjung dapat masuk pura dengan beberapa aturan, yaitu bagi wanita tidak sedang haid, berpakaian sopan dengan menutup badan dengan kain atau pakaian adat, dan meminta izin petugas pura.
Serangan juga juga terdapat wisata kuliner berupa ikan bakar dengan bumbu khas Serangan, rujak bulung (rumput laut), dan kerupuk Klejat.
Kuliner tersebut dengan memanfaatkan sumber daya bahari di sekitar Pulau Serangan.
Jarak tempuh Pulau Serangan dari Kota Denpasar sekitar 9,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 17 menit.
Perjalanan akan melalui Jalan Raya Sesetan dan melalui jembatan penghubung Pulau Bali dan Pulau Serengan.
Sehingga perjalanan dapat dilakukan menggunakan sepeda motor, mobil, maupun bus.
Penulis: Kontributor Denpasar, Sri Lestari
Sumber:
Google Maps
jadesta.kemenparekraf.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.