DENPASAR, KOMPAS.com- Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, menyebut "Banteng" tidak pernah cengeng dan melukai orang lain. Akan tetapi, jika dilukai akan menyeruduk semuanya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar di depan kader PDI-P Bali, merespons situasi politik yang terjadi beberapa hari belakangan.
Baca juga: Ganjar soal Program Food Estate Jokowi: Kita Tidak Perlu
"Kalau saya bilang banteng tidak pernah cengeng, kita tidak akan menyakiti orang lain, kita akan jaga. Tapi kalau kemudian banteng dicolek, dilukai, maka pasti akan menyeruduk semuanya. Itu bahasanya," kata dia di kantor DPD PDI-P, Jalan Banteng Baru, Kota Denpasar, Bali, Kamis (2/11/2023).
Ia kemudian menyinggung kejadian pencopotan baliho bergambar dirinya dan sejumlah atribut PDI-P jelang kunjungan Presiden Joko Widodo di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, pada Selasa (31/11/2023) lalu.
Baca juga: Ganjar Sebut Sejumlah Warga di Bali Ogah Sambut Jokowi Usai Baliho Bergambar Dirinya Dicopot
Setelah kejadian itu, Ia merasa terharu usai mendengar ada sejumlah warga menunjukkan rasa simpati dengan enggan keluar dari rumah Kepala Negara berkunjung ke wilayah tersebut.
"Kejadian di Gianyar kemarin, luar biasa, luar biasa, ada denyut yang kami rasakan dari suara rakyat, saya terharu betul," kata dia.
"Tapi suara mengharukan saya satu saja, ketika kemudian beberapa rumah, maksudnya warganya, mengunci diri enggak mau keluar rumah, ada apa? Bahkan, saya dengar diminta untuk keluar rumah, tidak mau," sambungnya.
Baca juga: Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud dan Tuntutan Jokowi Netral pada Pemilu 2024
Menurutnya, sikap sejumlah warga tersebut sebagai gambaran bahwa partai berlogo banteng moncong putih selalu ada bersama rakyat.
"Maka saya sampaikan ini adalah modal sosial kita sebenarnya kalau PDI-P bersama rakyat, benar-benar, sungguh-sungguh, kalau kita tertawa menangis bersama itu hari ini muncul," katanya.
Kendati demikian, ia tetap meminta para kader PDI-P untuk tetap menjaga kondusifitas politik jelang Pemilu 2024.
"Kita jaga ketenangan. Teman-teman kan enggak perlu bertanya kemarin makan siang saya apa kan gitu? Tapi itu lah kita tetap jaga kondisi agar semua menjadi kondusif, tapi kita tidak pernah bergeser," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.