BULELENG, KOMPAS.com - Ketersediaan stok Vaksin Anti-Rabies (VAR) di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mulai menipis. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, stok VAR hanya tersisa 300 vial saja.
Stok vaksin itu diperkirakan hanya cukup hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Sucipto mengatakan, stok VAR di Buleleng semakin menipis. Dia menyebut, semua daerah juga mengalami hal yang sama. Hal ini disebabkan stok di Kementerian Kesehatan juga sangat tipis.
"Ini terjadi hampir di semua wilayah. Kami sulit untuk menambah jumlah stok, karena dari kementerian juga stoknya kosong," katanya di Buleleng, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Polisi Uji Lab 24 Kg Limbah Medis yang Dibuang Sembarangan di Buleleng
Dengan stok VAR terbatas ini, pihaknya akan lebih selektif untuk pemberian vaksin. Pemberian hanya akan dilakukan terhadap kasus dengan risiko tinggi.
VAR itu pun rencananya akan diperuntukan ke beberapa puskesmas dan rumah sakit daerah yang ada di Buleleng.
"Pemberian vaksin lebih kita seleksi lagi dan diberikan pada kasus dengan gigitan risiko tinggi," imbuhnya.
Baca juga: Soal Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng, Sandiaga: Nanti Kapok
Kata Sucipto, kasus gigitan anjing pada tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki anjing peliharaan agar rutin memberikan vaksinasi ke dokter hewan maupun ke Dinas Pertanian (Distan).
"Masyarakat khususnya yang memiliki anjing agar mendapat vaksinasi ke dokter hewan atau Dinas Pertanian, sehingga bisa terhindar dari rabies," harapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kabupaten Buleleng, Putu Arya Nugraha juga mengaku bahwa stok VAR di RSUD Buleleng sangat tipis. Bahkan, saat ini hanya tersisa 9 vial saja.
Jumlah itu, kata dia, hanya bisa melayani untuk beberapa orang pasien saja.
Ia menyebutkan, kasus gigitan anjing juga cenderung menurun.
"Beruntung kasus gigitan cenderung turun. Rata-rata gigitan dalam sehari ada 4 orang yang datang ke RSUD Buleleng," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.