BULELENG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi keluhan wisatawan yang merasa dipalak tiket masuk Rp 300.000 saat mengunjungi Air Terjun Sekumpul di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Menurut dia, hal itu bisa membuat wisatawan kapok berkunjung ke destinasi wisata tersebut.
Imbasnya, bisa merusak reputasi pariwisata Bali yang telah lama dijaga dengan baik.
"Kalau dia digetok akan kapok dan tidak akan kembali. Ini menyangkut reputasi Bali yang harus dijaga," ujar Sandiaga usai membuka Pemuteran Festival di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (16/11/2023) malam.
Dalam kasus itu, lanjut Sandi, ada oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan yang datang, kemudian memberikan harga terlalu tinggi.
"Wisatawan tersebut tidak mendapatkan informasi akhirnya, istilahnya, digetok," lanjut dia.
Baca juga: Penjelasan Dinpar soal Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng
Sandi mengatakan, ada misinformasi dari kasus tersebut. Wisatawan, menurut dia, tidak mendapatkan informasi lengkap loket masuk yang resmi.
Adapun tiket masuk yang dijual di loket resmi hanya Rp 20.000.
"Tempat masuk yang resmi tidak dipungut biaya yang berlebihan. Jadi wisatawan tersebut tentunya belum mendapatkan informasi lengkap di mana tempat masuk yang resmi," sambung dia.
Sandi mengaku telah meminta Dinas Pariwisata Buleleng dan pengelola wisata Air Terjun Sekumpul untuk lebih banyak memberikan informasi kepada wisatawan.
"Saya minta lebih banyak informasi yang diberikan dengan palang-palang. Sehingga wisatawan masuk dari tempat yang sudah disiapkan dan diresmikan pemerintah," pintanya.
Dirinya juga meminta masyarakat agar tidak memanfaatkan kedatangan wisatawan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara-cara seperti itu.
"Ke depan saya mengimbau masyarakat jangan melakukan kesempatan dalam kesempitan. Masyarakat harus saling mengingatkan," kata Sandi.
"Sebagai pelaku pariwisata ekonomi kreatif jangan membesar-besarkan, tapi justru membina. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam kepada para wisatawan untuk mendapatkan informasi yang akurat," tutup dia.
Baca juga: Baliho Prabowo-Gibran di Padang Editan Bekas Sandi, Akhirnya Diganti
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.