BULELENG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng menutup secara permanen empat konter tiket wisata ilegal di wilayah Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Penutupan ini dilakukan setelah beredar sebuah video mengenai wisatawan yang mengeluhkan pemalakan tiket masuk.
Baca juga: Soal Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng, Sandiaga: Nanti Kapok
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, penutupan itu dilakukan setelah pihaknya melakukan pertemuan bersama para pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Air Terjun dan pengelola aktivitas wisata tracking Desa Lemukih.
Penutupan itu juga dilakukan lantaran loket-loket yang ada di kawasan itu tidak berbadan hukum.
"Tempat konter itu nantinya kami arahkan untuk jenis usaha lainnya, baik itu usaha jual beli makan dan minum. Tidak ada lagi konter-konter yang menjual tiket ilegal," kata dia, Senin (20/11/2023) di Buleleng.
Baca juga: Penjelasan Dinpar soal Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng
Dody menyebutkan, penutupan tidak hanya dilakukan di konter tiket, melainkan juga media sosial maupun website yang berbentuk promosi.
Tenaga kerja dan pemandu wisata pekerja empat konter yang ditutup itu, akan dipekerjakan di konter induk yang sudah berbadan hukum.
"Kami juga akan membenahi tata kelola di dua air terjun ini, baik air terjun Fiji maupun Air terjun Lemukih," imbuh dia.
Pihaknya akan memberikan pembinaan dan pelatihan dasar kepada para pemandu di desa untuk menjamin keamanan para wisatawan yang berkunjung.
Sebelumnya, seorang wisatawan mengeluh merasa ditipu saat hendak berkunjung ke Air Terjun Sekumpul, beberapa waktu yang lalu.
Dia dihentikan oleh warga yang membuka sebuah konter ilegal. Padahal tempat itu hanya dibuat seolah-olah merupakan loket resmi penjualan tiket menuju Air Terjun Sekumpul.
Wisatawan tersebut mengeluh diminta membayar Rp 300.000. Bila tidak membayar, mereka dilarang lewat. Keluhan wisatawan tersebut diunggah dan viral di media sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.