Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Oknum Sopir Taksi Todong 2 WNA dengan Senjata Tajam di Bali...

Kompas.com - 08/01/2024, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BALI, KOMPAS.com- Seorang oknum sopir taksi berinisial YT (29) menodongkan senjata tajam dan mengancam dua Warga Negara Asing (WNA) di Bali.

Hal itu dilakukan oleh YT diduga setelah dua WNA yang menjadi penumpang taksinya menolak memberikan uang 50 Dolar Amerika yang diminta oleh YT.

Polisi menangkap YT saat hendak kabur melalui Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur.

Baca juga: Sopir Taksi Bali yang Ancam WNA dengan Pisau Ditangkap di Bandara Surabaya

Video yang beredar

Ilustrasi video viralShutterstock Ilustrasi video viral

Kasus ini terungkap dari sebuah video yang beredar di media sosial.

Video tersebut diduga direkam oleh salah satu turis wanita di dalam taksi tersebut.

Tampak oknum sopir taksi dan dua WNA berselisih soal ongkos taksi. Sopir itu meminta 50 Dolar Amerika. Dua WNA tersebut menolak dan menawarkan uang Rp 50.000.

Namun kemudian, oknum sopir mengeluarkan senjata tajam dan mengancam akan melukai dua WNA tersebut.

Dua WNA itu lalu berteriak, keluar dan melapor ke sekuriti.

Baca juga: Sopir Taksi Diduga Ancam 2 WNA Pakai Senjata Tajam di Bali

Analisis video

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Aviatus mengungkapkan, polisi melakukan analisis terhadap video tersebut dan memastikan bahwa taksi berwarna biru tersebut adalah angkutan umum di Bandara Ngurah Rai Bali.

Polisi kemudian mengetahui lokasi kejadian setelah melakukan penyelidikan.

Peristiwa dalam video tersebut terjadi di rute perjalanan Jalan Kayu Aya, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa (2/1/2024).

"Identitas pelaku sudah kami dapatkan dan masih lidik keberadaannya," kata Jansen pada Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Restoran Bali Halal di Karet Setiabudi, Hidden Gem Dekat Perkantoran

Penangkapan

Ilustrasi penangkapan. SHUTTERSTOCK/spaxiax Ilustrasi penangkapan.

Oknum sopir taksi berinisial YT itu ditangkap pada Kamis (4/1/2024) saat akan kabur dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.

"Jadi pada saat yang bersangkutan hendak naik pesawat diduga akan keluar dari Surabaya, kemudian diamankan, lalu diserahkan ke Polda Jatim," ujar dia.

Jansen menyatakan, polisi mengalami kendala lantaran korban belum melaporkan kasus ini. Dia pun bekerja sama dengan pihak Imigrasi untuk menemukan WNA yang menjadi korban.

"Bisa saja (diproses hukum lebih lanjut) cuma kan ada kesulitan karena ini kasus pidana otomatis harus ada korban," kata dia.

Dalam kasus ini, polisi bakal menjerat terduga pelaku dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, atau Pasal 369 KUHP tentang, atau Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang membawa senjata tajam dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara

Baca juga: Kronologi Pengemudi Taksi Online di Medan Dikeroyok gara-gara Tegur Penumpang Muntah di Mobil

Pengurus koperasi taksi dipanggil

Buntut kasus pengancaman tersebut, Satpol PP Bali memanggil pengurus koperasi taksi atau armada transportasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (8/1/2024).

Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi meminta agar ada ketegasan pengelola supaya kejadian pengancaman tersebut tak terulang.

"Apa yang terjadi tidak lepas dari lembaga koperasi taksi Bandara Ngurah Rai Bali sebagai pengelolanya, jadi anggotanya perlu ditertibkan, diadakan pengawasan lapangan," kata Dharmadi, Minggu (7/1/2024), seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, oknum sopir itu menggunakan mobil taksi milik seseorang berinisial KT.

Baca juga: Cerita Sopir Taksi Online di Medan Dihajar Usai Tegur Penumpang yang Muntah di Mobilnya

Namun kendaraan itu ternyata tak lagi terdaftar lantaran masa operasionalnya sudah melebihi 10 tahun. Pemilik juga tidak memperpanjang pajak sejak 2022.

"Untuk pelaku (oknum sopir) sudah diproses kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kembali koperasi taksi. Paling tidak kami menegaskan mereka agar melakukan pengawasan lapangan, bila izin tidak berlaku tidak boleh lagi menggunakan kendaraan itu," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Denpasar: Yohanes Valdi Seriang Ginta), Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com